Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto menegaskan, Hanura telah merestui sikap politik Akbar Faizal, anggota Fraksi Hanura DPR yang ada di Pansus Century, yang memang bertugas membuka skandal tersebut sehingga semuanya menjadi jelas untuk rakyat.

"Di pansus itu kita punya wakil dan perwakilan fraksi itu merupakan terjemahan sikap fraksi DPR. Sementara fraksi adalah perpanjangan tangan DPP," kata Wiranto di Jakarta, Senin.

Menurut mantan Panglima TNI itu, berapa pun jumlah wakil Partai Hanura di pansus itu tidak akan mempengaruhi sikap tegas dan jelas partai itu dalam menyikapi persoalan skandal Bank Century.

"Sikap Hanura sudah jelas, yakni keadilan dan kebenaran harus ditegakkan," ujarnya.

Wiranto menambahkan, DPP Hanura juga memberikan izin kepada anggotanya yang duduk di Pansus (Akbar Faizal) untuk "walk out" dari pansus dengan cara-cara yang bermartabat sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang ada.

Wiranto menegaskan, partainya tidak membuat target meminta satu dua pejabat negara harus mempertanggungjawabkan kebijakan yang pernah diambilnya terkait masalah Century itu.

Lebih lanjut Wiranto mengatakan bahwa berdasarkan kesimpulan sementara dari hasil penelusuran informasi serta pemeriksaan saksi-saksi yang dipanggil ke DPR, sudah tampak jelas adanya ketidak beresan dalam pengelolaan keuangan negara.

"Sudah tercium ketidakberesan dalam mengelola keuangan negara dan sudah menjadi tugas Pansus untuk membuka semua itu sehingga semua masalah menjadi terang benderang," ujar Wiranto.

Wiranto mengatakan penyelidikan skandal Century tidak akan berlarut-larut jika semua orang mau jujur, baik kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat maupun Tuhan yang menciptakannya.

"Kita imbau kepada semua pihak untuk mendengarkan hati nuraninya masing-masing. Dengan demikian, persoalan ini bisa segera diselesaikan dengan baik," katanya.

Wiranto menanggapi wacana pemakzulan Presiden Yudhoyono, dengan alasan sikap politik baru akan dikemukakannya pada saat Munas I Hanura di Surabaya nanti.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010