Kiev (ANTARA News) - Ukraina telah mengusir empat warga Rusia karena melakukan kegiatan mata-mata dan menahan satu orang lagi dengan tuduhan spionase, kepala dinas intelijen penting Ukraina mengatakan Selasa.

Pemimpin mata-mata Valentyn Nalyvaychenko menyatakan orang-orang Rusia itu ditangkap di Ukraina selatan ketika sedang berupaya untuk memperoleh rahasia militer, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Dinas keamanan Ukraina mencegat operasi intelijen Rusia pada 27 Januari di wilayah Odessa," kata Nalyvaychenko seperti dikutip oleh Interfax Ukraina.

"Kami telah menangkap semua lima mata-mata yang tertangkap basah yang, dengan pemerasan dan ancaman, berusaha secara tidak sah untuk memperoleh rahasia negara Ukraina dari seorang warga Ukraina," ia mengatakan dalam komentar yang dikonfirmasi oleh seorang jurubicara dinas keamanan itu.

Skandal mata-mata telah merusak antara putaran-putaran pemilihan presiden yang tegang di Ukraina, sementara hubungan dengan bekas majikan Soviet, Rusia, merupakan masalah.

Penangkapan itu terjadi hampir bersamaan dengan kedatangan duta besar baru Rusia untuk Kiev, Mikhail Zurabov, yang akan mengakhiri lima bulan perselisihan diplomatik.

Hubungan dengan Moskow telah memburuk pada masa Presiden Viktor Yushchenko tapi ia gagal terpilih kembali dalam putaran pertama pemilihan presiden, yang mendorong Moskow untuk merampungkan penunjukan Zurabov --yang telah ditangguhkan.

Nalyvaychenko menyatakan kelompok mata-mata itu -- yang mencakup beberapa pejabat dari Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dan seorang tentara Rusia yang ditempatkan di wilayah Transdniestria, yang memisahkan diri di Moldova -- telah menculik satu orang Ukraina dalam upaya untuk memperoleh rahasia.

Ia menambahkan empat dari orang-orang Rusia itu telah diusir dari Ukraina sementara seorang kolonel FSB ditangkap dengan tuduhan spionase.

Beberapa perekam digital, satu kamera video yang disembunyikan dalam sebuah pulpen, kartu kilat, buku catatan, instruksi dan 2.000 dolar yang dimaksudkan untuk menyuap orang Ukraina itu telah ditemukan, kata kepala keamanan tersebut.

Seorang jurubicra FSB yang bermarkas di Moskow menolak berkomentar.(S008/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010