Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan gugatan PKB Gus Dur terhadap Muhaimin Iskandar karena upaya itu dinilai kontraproduktif dengan islah atau rekonsiliasi.

"Jika keutuhan PKB menjadi prioritas utama, maka langkah islah adalah opsi yang paling rasional," kata Ketua PBNU Ahmad Bagdja di Jakarta, Rabu.

Untuk mewujudkan islah, lanjutnya, semua pihak harus bisa menahan diri dari tindakan yang bisa menjauhkan islah. "Termasuk melalui jalur hukum," kata tokoh yang turut membidani proses kelahiran PKB pada 1998 itu.

Menurut dia, sebaiknya islah berpijak pada nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kelahiran PKB, sekaligus sebagai acuan penyelesaian konflik.

"Keikhlasan dan kejujuran elite PKB menjadi penentu keberhasilan islah," kata kandidat ketua umum PBNU tersebut.

Namun demikian, lanjutnya, semua itu kembali kepada para elite PKB, terutama yang saat ini memegang kendali partai.

"Apakah mereka mau berbagi untuk bersama-sama membesarkan PKB, atau mempertahankan status quo dengan risiko PKB semakin lama semakin kecil," katanya.

Sejumlah pengurus PKB Gus Dur mendaftarkan gugatan perdata terhadap Muhaimin Iskandar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Selasa kemarin dan hendak menggugat pula Menteri Hukum dan HAM ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Substansi gugatan berkisar pada ketidakabsahan Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB Ancol dan Surat Keputusan Menkumham yang mengesahkan susunan kepengurusan PKB hasil MLB Ancol," kata Ikhsan.

Muhaimin Iskandar tidak terlalu memandang serius gugatan itu, bahkan dia menyebut upaya itu sia-sia karena perkara yang sama sudah pernah disidangkan dan diputuskan oleh pengadilan.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010