Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sepakat membentuk perusahaan patungan yang bergerak pada jasa terminal terapung penyimpanan dan regasifikasi gas alam cair (LNG Receiving Terminal) Jawa Barat.

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur PGN Hendi Prio Santoto dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, disaksikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Darwin Saleh di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Perusahaan akan beroperasi penuh akhir tahun 2011, dengan kapasitas penampungan 1-1,5 juta ton per tahun, sementara pada perusahaan patungan itu porsi saham Pertamina sebesar 60 persen dan PGN 40 persen.

Kedua perusahaan belum menyebutkan nama perusahaan pantungan yang akan dibentuk itu.

Namun Pertamina akan menempatkan wakilnya untuk posisi direktur utama, direktur teknik dan direktur operasi, komisaris utama dan komisaris biasa sedangkan wakil PGN menempati posisi direktur keuangan dan direktur administrasi serta anggota komisaris.

"Proyek ini bermanfaat bagi Pertamina untuk melengkapi LNG chain yang selama ini telah ditangani lebih dari 30 tahun," kata Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

Direktur Utama PGN Hendi mengatakan bahwa kerjasama ini menunjukkan komitmen PGN dan Pertamina bersinergi dalam pemenuhan kebutuhan gas khususnya untuk pembangkit listrik dalam negeri.

"PGN terus berupaya optimal meningkatkan penyaluran dan pemanfaatan gas bumi, pengembangan utilisasi LNG untuk kebutuhan pasokan gas, melengkapi sumber pasokan gas yang disalurkan melalui pipa khususnya bagi PLN," kata Hendi.

Adapun pasokan gas untuk kebutuhan fasilitas tersebut berasal dari sumber gas di Kalimantan Timur dengan total volume sebesar 11,75 juta ton selama 11 tahun.

Setelah penandatanganan pembentukan anak perusahaan tersebut, proses konstruksi terminal dapat dimulai pada tahun ini juga.
(R017/B010) 

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010