Teheran (ANTARA News/MNA-OANA) - Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Saeed Jalili, mengecam Amerika Serikat atas kebijakan standar ganda menyangkut masalah nuklir.

"AS selalu menghalangi kemajuan program nuklir Iran, sementara Washington menjalin kerja sama dengan negara-negara yang secara terang-terangan mengumumkan produksi senjata atom mereka dan tidak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT)," kata Jalili dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri India, Nirupama Rao, di Teheran, Rabu.

Meskipun India menolak menandatangani NPT, namun AS menandatangani perjanjian dengan negara itu untuk membangun instalasi pembangkit nuklir di negara Asia selatan itu.

Jalili mengatakan AS, yang jelas-jelas menggunakan senjata nuklir melawan orang dan kini sedang melakukan uji coba generasi baru senjata nuklir, tidak berhak menyatakan bahwa pihaknya prihatin tentang aktivitas nuklir tujuan damai negara lain.

Jalili juga menyalahkan negara-negara Barat terutama Inggris yang menciptakan ketidakamanan dan ketidakstabilan di Afghanistan.

"Iran selalu mengedepankan bantuan kemanusiaan dan pendekatan kolektif dalam memecahkan krisis kawasan," katanya.

Sementara itu, Menlu Nirupama Rao menegaskan bahwa Iran memainkan peranan penting di kawasan ini dan menyerukan agar mempererat hubungan dengan Teheran.

Kunjungan wanita Menlu India ke Iran ini merupakan pertama kali sejak ia menjabat sebagai menteri luar negeri.

Sebelumnya, AS memperingatkan Iran bahwa Desember 2009 adalah batas waktu terakhir setelah Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengabaikan ultimatum internasional mengenai program nuklirnya.

AS dan Prancis mengulangi lagi seruannya, agar Teheran menerima kesepakatan yang dirancang oleh pengawas nuklir PBB, untuk menukar uraniumnya yang telah diperkaya dengan bahan bakar nuklir pada akhir tahun lalu atau menghadapi ancaman sanksi berikutnya. (Uu.M043/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010