Bogor (ANTARA News) - Agustinawati (45) warga RT 05 RW 03, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Jabar, pingsan saat melihat rumahnya tinggal puing-puing yang sudah rata dengan tanah.

"Ia sangat terkejut dengan kejadian tersebut ditambah kondisi rumahnya yang tinggal puing. Sebelumnya warga memang sudah ada yang melapor, talud disamping rumah mereka retak," ujar Kasimin ketua RW 01, ditemui dilokasi longsor, Jumat.

Ketika sadar, Agustinawati tidak dapat berkata-kata saat melihat rumah yang dibangunnya sejak 2006 lalu itu telah hancur.

Kasimin mengatakan, telah meminta warga agar waspada dan bahkan sebagian warga ada yang mengungsi kerumah sanak saudaranya.

Rumah Agustinawati merupakan satu diantara tiga rumah warga yang terkena longsor tebing jalan setapak yang berada persis disamping rumahnya yang berdiri dipinggiran sungai Cisadane.

Longsor tersebut disebabkan hujan lebat disertai angin kencang Kamis (4/2) sore sekitar pukul 17.45 WIB.

Longsor yang menimpa tiga rumah warga Gunung Batu tidak menimbulkan korban jiwa, namun hancurnya rumah membuat warga mengalami rugi puluhan juta rupiah.

Ketiga rumah tersebut masing-masing milik Mimin (33) kerusakan hanya pada bagian dapur rumahnya, rumah kedua milik I Gusti A Rahman (40) rusak hanya pada bagian atapnya, sedangkan yang paling parah adalah rumah milik Agustinawati, kerena posisinya persis disamping Talud.

Seluruh bangunan rumah berukuran 6x11 meter itu rata, tertimpa puing Talud (turap) yang dibangun pada tahun 2008 lalu, untuk menahan tebing yang digunakan warga sebagai jalan setapak menuju pemakaman di RW 05.

Pantauan dilapang, ketiga rumah ini berada dipinggir sungai Cisadane, persisi dibawa tebing. Dinding rumah Agustinawati bersinggungan langsung dengan Talud tebing.

Saat tebing itu ambruk rumahnya langsung ditimpa batu-batu Talud, ketinggian tebing kurang lebih tiga meter.a

Sebelumnya terjadi longsor warga sudah mengetahui bahwa akan ada longsor sebab talud tersebut sudah retak sejak seminggu sebelum longsor terjadi.

Salah seorang pihak keluarga Agustina berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah miliknya.

Kini berkat bantuan swadaya dan kiriman dari pemerintah setempat yakni Camat dan Lurah, sementara waktu ketiga Kepala Keluarga ini dikontrakkan rumah.

"Semoga pemerintah mau membantu membangun rumah kami lagi, hanya ini rumah yang kami miliki," ujar Hermon menantu Agustinawati.

"Untuk saat ini berkat bantuan Camat dan Lurah, kami sudah mencarikan rumah kontrakan bagi ke tiga KK ini. Kami berharap pemerintah secepatnya membangun kembali talud ini," ucap Kasimin.
(PK-LR/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010