Ankara (ANTARA News/AFP) - Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu akan berkunjung ke Iran pekan depan untuk mendorong solusi diplomatik menyangkut sengketa program nuklir Iran, kata seorang diplomat Turki, Selasa.

Menlu Davutoglu mengatakan baru-baru ini bahwa ia telah merencanakan berkunjung ke Teheran pada Selasa pekan ini atau saat ia dalam perjalanan pulang dari kunjungan resmi ke Kazahkstan yang akan berakhir Jumat ini.

Namun seorang diplomat, yang enggan disebut namanya, mengatakan kunjungan Menlu Davutoglu ke Teheran akan berlangsung pekan, kemungkinan hari selasa (16/2) pekan depan.

Menlu Turki mengatakan ia akan bertemu dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Menlu Iran Manouchehr Mottaki di Tehran.

Turki, negara anggota NATO yang bertetangga dengan Iran, mendesak agar sengketa nuklir Iran dapat diselesaikan lewat dialog.

"Sanksi ekonomi atau aksi militer terhadap Iran dapat menghancurkan seluruh kawasan itu," kata Menlu Turki.

Sementara itu, Iran pada Selasa mengatakan pihaknya telah memulai proses produksi 20 persen pengayaan uranium, menantang ancaman sanksi baru terhadapnya.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengkhawatirkan rencana Iran untuk memulai memproduksi uranium itu, yang dinilai dapat merusak kesempatan untuk menyelamatkan perjanjian pasokan bahan bakar usulan negara-negara Barat.

Jurubicara IAEA, Gill Tudor, mengkonfirmasi bahwa Iran telah memberitahu Badan PBB itu mengenai maksudnya untuk memulai produksi uranium ke tingkat yang lebih tinggi, tindakan yang akan menambah kecurigaan Barat bahwa sedang mengembangkan bom nuklir.

"Dirjen IAEA Yukiya Amano menyatakan prihatin bahwa sikap Iran itu dapat mempengaruhi usaha internasional yang terus menerus untuk menjamin tersedianya bahan bakar nuklir bagi Reaktor Riset Teheran melalui rancangan perjanjian yang diperantarai-IAEA," kata Gill Tudor.(Uu.M043/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010