Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Turki melalui kantor perwakilan perdagangannya di Indonesia, TITA (Turkish Indonesian Trade Association), menawarkan kerjasama di bidang perdagangan dengan Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh besar di Asia Tenggara, sedangakan Turki merupakan pintu gerbang menuju kawasan Eropa, ungkap Sekertaris Jenderal TITA, Cemalettin Aydogan di Jakarta, Rabu.

Menurut Cemalettin, pihaknya sudah mempromosikan sektor pariwisata Indonesia di Turki untuk menarik para pengusaha Turki ke Indonesia.

Mengenai nilai ekspor-impor kedua negara, Cemalettin mengatakan sebanyak 1,7 dolar AS pada 2008, sebanyak 70 persen dari nilai tersebut merupakan perdagangan dari Indonesia ke Turki dan sisa 30 persennya merupakan nilai perdagangan Turki ke Indonesia.

"Sejauh ini investasi yang ditanamkan di Indonesia sebesar 69 juta dolar AS untuk sektor batu bara, kayu, karpet, sejadah, yang sebagian pabriknya di Bandung dan Jakarta yang akan ditambah lagi ke depannya," ujar Cemalettin.

Ia juga menambahkan bahwa pada 3 Maret 2010, TITA akan mengadakan "business forum" (froum bisnis) untuk memperkenalkan para pengusaha Turki dan Indonesia dalam mencapai sebuah kerjasama yang saling menguntungkan.

"Pada 3 Maret mendatang, sebanyak 850 jenis barang berbeda dari institusi medis Turki yang mau melakukan investasi di Indonesia karena ongkos produksi yang lebih murah," Ujar Cemalettin.

Menurutnya, nilai ekspor kedua negara dalam 2-3 tahun ke depan diperkirakan dapat meningkat hingga melebihi tiga miliar dolar AS, melalui kerjasama yang akan segera dilakukan dan dalam kesempatan "business forum" 3 Maret mendatang, pihaknya menargetkan sebesar 1,3 miliar dolar AS akan diperoleh untuk nilai ekspor

Wakil ketua TITA, Aip Syarifudin, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa Indonesia selama ini terlalu berorientasi melakukan perdagangan dengan negara-negara seperti Jepang, China, Amerika Serikat, Eropa dan lainnya, dan jika lebih banyak negara yang berbisnis di Indonesian maka akan lebih produktif, seperti Turki.

Aip juga menuturkan bahwa Turki, ada beberapa barang yang diproduksi Turki dengan harga lebih murah sekitar 30-40 persen di bawah produk lain dengan kualitas yang sama.

Ke depannya, kerjasama ini dapat secara otomatis meningkatkan hubungan kedua negara, karena selama ini para pengusaha yang sudah investasi di Indonesia tidak terkoordinir, namun dengan keberadaan TITA maka keseluruhannya dapat dikoordinir.

"Dengan adanya Turki dalam ekspor impor Indonesia dapat membuka babak baru untuk perdagangan yang lebih kompetitif serta menambah variasi barang perdagangan yang masuk dengan harga yang lebih murah," ujar Aip.

Selain itu, komoditas seperti karpet Turki, terigu dan kendaraan yang selama ini diimpor ke Indonesia secara tidak langsung melalui Singapura bisa langsung masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah, tambah Aip. (A050/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010