Harga yang tercantum semua untuk pesawat tersebut adalah 1,6 miliar dolar, tetapi Airbus menghibahkan "konsesi harga signifikan," kata Air China dalam sebuah pernyataan kepada Shanghai Stock Exhange, seperti dikutip AFP, Rabu malam.
Namun perusahaan itu tidak bersedia menyebutkan berapa besar ia harus membayar. "Perusahaan tersebut memperkirakan pengiriman pesawat Airbus dilakukan dalam beberapa tahap mulai 2011 hingga 2014," kata perusahaan penerbangan itu lagi.
"Transaksi tersebut akan memperkokoh kapasitas armada perusahaan itu," tambahnya.
Air China mengatakan pada Singapore Airshow awal bulan ini bahwa perusahaan itu memperkirakan memperluas armadanya menjadi 400 unit pesawat dalam lima hingga enam tahun ke depan, naik dari 243 pesawat pada akhir Juni tahun lalu.
Wakil presiden Air China He Li mengatakan bahwa lalu lintas penerbangan negara itu diperkirakan melampaui 700 juta penumpang dalam 10 tahun dan dua kali lipat menjadi 1,5 miliar pada 20 tahun ke depan, lapor Dow Jones Newswires.
Lalu lintas penumpang China diperkirakan naik 13 persen pada 2010 dibanding 2009 menjadi 260 juta penumpang, sedangkan volume kargo akan tumbuh 12 persen menjadi 4,98 juta ton, menurut prediksi resmi.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
