Balikpapan (ANTARA News) - Pesawat Trigana Air yang mengalami masalah pada mesinnya dan melakukan pendaratan darurat di Kampung Bone, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (11/2) sekitar pukul 11.30 Wita menjadi tontonan warga sekitar.

Wartawan ANTARA News melaporkan bahwa ratusan masyarakat berduyun-duyun mendatangi tempat pesawat tersebut mendarat di kawasan rawa-rawa sekitar 400 meter dari perkampungan warga.

Selain ikut membantu warga para korban ada juga warga yang sibuk mengabdikan lewat kamera di telepon genggam.

Pesawat Trigana Air dengan nomor lambung PK-YRP tersebut dikemudikan oleh Nursolihin dengan co-pilot Ahmad Maulana serta tiga awak pesawat dengan membawa 46 penumpang dari Tanjung Selor (Bulungan) dan Tanjung Redep (Berau) tujuan Samarinda.

Berangkat dari Berau sekitar pukul 9.25 Wita dan mengalami hilang kontak sekitar pukul 11.35 Wita dan pesawat jatuh sekitar 11.45 Wita.

Kondisi roda pesawat Trigana Air tertanam di rawa dan lantai pesawat jebol, sehingga lumpur pesawat masuk ke kabin pesawat.

Para pejabat dari Kepolisian dan TNI diantaranya Wakapolda Kalimantan Timur (Kaltim), Brigjen Pol Bachrul Effendi, Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Kaltim Kombes Pol Rudi Pranoto, Direktur Reserse dan Kriminal (Direskrim) Polda Kaltim, Kombes Pol Idris Kadir dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim, Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta.

Jalan menuju tempat kecelakaan pesawat sekitar lima kilometer dari Jalan Sukarno Hatta sekitar 45 Kilometer arah Utara dari Balikpapan.

Menurut keterangan Kasubsie Operasi Basarnas Balikpapan, Abram Benyamin Kolimon yang berada di lapangan mengatakan bahwa posisi mendaratnya pesawat adalah 00 derajat, 1.58 menit dan 38,2 detik arah Selatan serta 117 derajat, 01 menit dan 20,0 arah Timur.

"Kami dari Basarnas Balikpapan menurun 30 personil terdiri Rescrue, medis dan operasional," kata Abram.

Basarnas datang ke lokasi beberapa saat sesudah pesawat mendarat darurat, setelah diberitahu dari pihak Trigana.

"Kita akan mendirikan tenda untuk menunggu tim dari KNKT yang akan melakukan penyelidikan," tambahnya.(S035/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010