Beijing (ANTARA News) - Sebagian besar produk peternakan yang tercermar melamin, kasus yang muncul di China dalam beberapa bulan lalu, telah dimusnahkan, dan tidak ada yang tersisa di rak-rak toko atau diekspor, menurut media resmi China, Sabtu.

Sejumlah kasus susu bermelamin telah kembali muncul dalam beberapa bulan terakhir, dan beberapa diantaranya ternyata adalah susu produksi lama yang tidak pernah dimusnahkan sekalipun skandal susu bermelamin pada 2008 itu telah merusak citra produk-produk peternakan China, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Berdasarkan penemuan awal dan pemeriksaan tepat waktu, maka sekarang, sebagian besar produk susu yang tercemar melamin telah ditarik dari peredaran dan dimusnahkan, dan tidak ada lagi yang beredar di pasaran atau diekspor," kata Kantor Berita China Xinhua, mengutip pernyataan Kantor Rektifikasi Keamanan Makanan Nasional.

Belum ada laporan kematian atau sakit akibat susu bermelamin yang merupakan produk lama itu. Sekitar 300 ribu anak-anak memperoleh perawatan kesehatan, beberapa diantaranya dengan gejala batu ginjal, pada skandal susu tercerman melamin di 2008.

Alasan mengapa melamin, bahan industri kimia yang dapat memberikan uji protein positif palsu, terdapat dalam sejumlah produk susu karena sejumlah perusahaan "tidak memenuhi kewajibannya untuk keamanan pangan dan sejumlah pelanggaran terkait penyembunyian produk susu tercermar atau memalsukan laporan pengujian untuk menghindari pemeriksaan," menurut laporan itu.

"Baru-baru ini ada laporan kembali mengenai susu tercermar melamin, sejumlah produk susu itu tampaknya adalah produksi lama dari bubuk susu yang tercermar yang seharusnya dimusnahkan namun disimpan di perusahaan-perusahaan peroduk peternakan dan kemudian dikemas ulang," kata Xinhua.

"Para pejabat mendesak departemen terkait di setiang tingkatan untuk menyelidiki kasus baru itu dan menghukum para pelanggar," tambahnya.

Chian mengeksekusi dua orang pada November lalu atas peran mereka dalam skandal 2008 yang mengakibat turunnya citra produk-produk China karena kekhawatiran tidak memenudi standar keamanan.

Pemerintah pekan ini mengumumkan pembentukan Komisi Nasional Keamanan Makanan, yang dipimpin oleh wakil perdana menteri yang berkuasa.(G003/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010