Riyadh (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur Mekah Sabtu telah merendam beberapa distrik dan jalan kota suci umat Islam itu. Reuters melaporkan bahwa kondisi tersebut kembali menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya bencana banjir yang menewaskan ratusan orang November tahun lalu.

Saluran TV milik negara, Al-Ekhbariya, memperlihatkan beberapa jemaah yang shalat di lantai marmer putih yang basah di Masjid Agung Mekah sedangkan beberapa jamaah lainnya sedang bertawaf di Ka`bah.

Posisi kota Mekah yang berada di pusat lembah padang pasir bergunung-gunung membuatnya rentan terhadap banjir bandang akibat hujan lebat. Bahkan, karena bencana banjir, Ka`bah sempat beberapa kali diperbaiki.

Hujan lebat yang mengguyur Mekah itu terjadi bertepatan dengan awal libur musim semi sekolah hari Kamis. Biasanya kompleks Ka`bah menarik perhatian ribuan warga Arab Saudi.

Dalam bencana banjir yang terjadi di musim haji November 2009, sekitar 130 orang tewas.

Banjir besar yang dipicu hujan lebat yang mengguyur kota Jeddah, sekitar 80 Km barat Mekah, itu juga merusak ratusan bangunan karena sistim pembuangan yang buruk di kota itu.

Pejabat pertahanan sipil Arab Saudi, Abdallah al-Jeddawi, mengatakan kepada Stasiun TV Al-Ekhbariya bahwa hujan lebat yang mengguyur Mekah pekan ini tidak menyebabkan banjir.

"Keadaan tetap tenang. Beberapa jalan dan distrik (di Mekah) tidak terendam banjir," katanya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Layanan berita online Suratkabar Saudi, Al-Hayat, melaporkan, para petugas pertahanan sipil menolong sedikit-dikitnya 30 orang yang terperangkap di dalam mobil mereka di kota Mekah.(S008/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010