New Delhi (ANTARA News/AFP) - Sebuah kelompok Islam yang sebelumnya tak dikenal, yang mengatakan mereka telah memisahkan diri dari kelompok lebih besar yang bermarkas di Pakistan, menyatakan bertanggungjawab atas serangan akhir pekan di India, sebuah surat kabar melaporkan Rabu.

Hindu, surat kabar India yang dihormati, menuturkan mereka telah dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai jurubicara kelompok yang disebut Lashkar-e-Taiba al-Almi, yang menyatakan merekalah yang melakukan pemboman itu.

Polisi mengatakan Rabu, korban akibat ledakan di restoran roti Jerman di kota Pune di India barat itu meningkat menjadi 11 orang, dengan jumlah orang yang terluka bertambah menjadi 60 orang setelah korban baru ditemukan di beberapa rumah sakit setempat.

Korban tewas terakhir adalah seorang mahasiswa teknik berusia 20 tahun yang tewas karena luka bakar di sebuah rumah sakit di Pune Selasa malam.

Hindu menjelaskan, seseorang bernama sandi Abu Jindal telah menelpon wartawan surat kabar itu di Pakistan dan mengatakan serangan tersebut merupakan balasan atas "penolakan" India untuk membicarakan wilayah Kashmir yang disengketakan, yang diklaim oleh India dan Pakistan, dalam pembicaran damai yang akan dimulai bulan ini.

Penelpon itu mengatakan Lashkar-e-Taiba al-Almi memisahkan diri dari Lashkar-e-Taiba karena yang terakhir itu "menerima perintahnya dari badan intelijen Pakistan", lapor Hindu.

Lashkar-e-Taiba yang dilarang dipersalahkan oleh India karena serangan di Mumbai November 2008 yang menewaskan 166 orang dan menyebabkan ditangguhkannya pembicaraan antara India dan Pakistan.

Pemboman Pune adalah serangan besar pertama di daratan India sejak pembunuhan besar-besaran Mumbai 2008 dan empat pria sejak itu telah ditahan oleh polisi India untuk ditanyai.

Menteri luar negeri India dan Pakistan akan mengadakan pembicaraan damai di New Delhi pada 25 Februari.

Surat kabat Hindu menyatakan telpon pada wartawannya datang dari sebuah daerah dengan kode telpon yang biasa untuk daerah suku Waziristan, kubu pertahanan gerilyawan dan berdekatan dengan provinsi Northwest Frontier yang bergolak. Penelpon itu menyatakan ia menelpon dari Miranshah di Waziristan utara. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010