Tasikmalaya (ANTARA News) - TIM Sar FKPPI Kabupaten Tasikmalaya melakukan pencarian dua warga korban tenggelam di sungai Cimedang, Kampung Gunung Gadung, Desa Neglasari, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat.

Pencarian yang dibantu satu pleton anggota kepolisian dari Polres Tasikmalaya, dilakukan sejak Jumat pagi setelah mengetahui kabar dua warga terbawa arus sungai, Kamis malam (17/2) sekitar pukul 19.30 WIB.

Ketua TIM Sar FKPPI Tasikmalaya, Yoga, mengatakan, pencarian dilakukan dengan menggunakan dua perahu karet untuk menyisir arus sungai dari lokasi kejadian.

"Kami lakukan pencarian sejak pagi dan sekarang (Jumat sore) kami masih melakukan pencarian dengan menyisir sungai," katanya.

Kata dia, pencarian korban diterjunkan 15 orang dari Tim Sar dan dibantu kepolisian melakukan penyisiran darat dipinggiran sepanjang arus sungai.

Namun kata dia, pencarian yang juga melibatkan masyarakat setempat belum membuahkan hasil menyusul keruhnya dan derasnya luapan air sungai yang menghambat proses pencarian.

"Kami sementara belum ada titik terang dari proses pencarian ini, tapi kami tetap berupaya untuk terus melakukan pencarian sampai membuahkan hasil," katanya.

Sementara itu dua korban yang tenggelam tersebut yakni Syarif (29) dan Nunung (49) warga Desa Neglasari yang terjatuh dari sepeda motor saat melintas jembatan sungai Cimedang.

Kepala Desa Neglasari, Saefuloh, mengatakan, korban terbawa arus sungai setelah sepeda motornya yang ditumpangi secara berboncengan jatuh, diduga gara-gara kurangnya penerangan jembatan di kawasan tersebut.

Selain itu, peristiwa naas tersebut, diduga akibat sepeda motor terdorong arus sungai yang sudah merendam jembatan setinggi lutut orang dewasa dari dasar permukaan jembatan tembok.

Kata Saefuloh jembatan tembok dengan panjang sekitar 20 meter dan lebar sekitar dua meter tanpa penyangga di sebelah kanan dan kiri itu tidak bisa menahan korban yang jatuh saat melaju kendaraan di atas jembatan.

Kata dia, dua warga korban tenggelam tersebut diduga tidak mengetahui jalur jembatan karena kondisi penerangan di lokasi cukup gelap, selain itu karena terdorong derasnya sungai Cimedang yang sedang meluap.

"Karena jembatan itu sendiri sudah terendam air sungai setinggi lutut orang dewasa dari permukaan tembok jembatan," katanya.(U.PK-FPM/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010