Rafah, Perbatasan Mesir-Palestina (ANTARA News) - Sebuah kesaksian dari sejumlah dokter Yordania yang selama sepekan berada di Kota Gaza, Palestina menyebutkan bahwa kota yang menjadi pusat pemerintahan pejuang Hamas itu belum jatuh ke tangan agresor Israel.

"Israel hanya menguasai pinggiran di jalur utama di Gaza," kata dr.Hosam Zaga, relawan kemanusiaan dari Yordania, setelah tiba di pintu gerbang Rafah, perbatasan Mesir-Palestina, Sabtu petang pukul 17.00 waktu setempat (22.00 WIB).

Bersama dengan dokter lainnya, mereka bekerja di Rumah Sakit (RS) As-Shifa di Kota Gaza guna membantu menangani warga Palestina yang mengalami luka-luka akibat agresi negara Zionis itu.

Ia mengemukakan bahwa setelah Israel menyerang Gaza dengan bombardir bom yang dijatuhkan dari pesawat tempur sejak tanggal 27 Desember 2008, pasokan listrik dan air terhenti sehingga rakyat Palestina kian menderita.

"Listrik dan air hanya ada di RS As-Shifa, sedangkan di tempat lain, semuanya terhenti pasokannya," tambah dr Hamdi, sejawat Hosam Zaga.

Menurut dia, saat ini tenaga dokter dengan spesialisasi bedah tulang (ortopoedi) juga amat dibutuhkan karena banyak korban luka patah tulang. 
    
                            
Relawan Indonesia

Sementara itu, "Medical Rescue Commite" (MER-C) Indonesia, menjadi tim pertama asal Indonesia yang akan masuk ke Jalur Gaza di Palestina.

Tim yang terdiri atas tiga dokter dan seorang yang bertugas mendukung keperluan logistik itu masuk ke gerbang perbatasan Kota Rafah, sekitar pukul 15.20 waktu setempat ( 20.20 WIB), demikian dilaporkan wartawan ANTARA Andi Jauhari, Sabtu.

Relawan yang masuk itu --setelah mendapat rekomendasi KBRI Kairo, Bulan Sabit Merah Mesir dan Mendagri Mesir-- adalah Presidium MER-C dr Jose Rizal Jurnalis, SpOT, dr Indragiri, SpAN, dr Syarbini Abdul Muradz dan Moh Mursalim (logistik).

Sedangkan satu anggota relawan lainnya Ir Faried Thalib (logistik), yang juga sudah mendapat izin masuk, tetap tinggal di Kairo dan El-Arish, karena harus mengkoordinasikan bantuan yang akan dikirim masa mendatang, seperti mobil ambulan dan obat-obatan.

Setelah melalui prosedur pemeriksaan dokumen yang dibutuhkan, empat relawan MER-C Indonesia itu dipastikan menyebrang masuk ke Rafah Palestina untuk menuju Jalur Gaza.

Pada pukul  17.10 waktu setempat  (22.10 WIB) dengan menggunakan bus "Gaza City" dengan nomor 08-2822616, tim relawan itu dipastikan sudah menyebrang dari wilayah Mesir dan masuk ke Palestina.

Jose Rizal Jurnalis menyebut tim pertama itu sebagai "tim bedah", dan akan bertugas warga Palestina yang banyak mengalami luka dalam dan patah tulang.

"Tim ini akan mencari informasi kebutuhan apa yang paling dibutuhkan," katanya.

Perkembangan baru yang diperoleh ANTARA menyebutkan bahwa tim relawan Indonesia itu, setelah naik bus kemudian dipindahkan ke mobil ambulan untuk menuju Jalur Gaza.  (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009