"Perusahaan angkutan penumpang baik antar kota antar antar provinsi (AKAP), antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun angkotan kota (Angkot) dan angkutan pedesaan (Angdes) banyak yang gulung tikar," katanya usai acara pembukaan Munas Organda XIV di Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan, untuk angkutan jarak jauh, kini dikuasai oleh jenis transportasi udara, menyebabkan jumlah penumpang AKAP dan AKDP terus berkurang.
Sementara itu, untuk angkutan jarak dekat kini dikuasai oleh angkutan sepeda motor atau ojek yang hingga kini statusnya belum jelas atau tidak termasuk kategori angkutan umum.
Masih tingginya harga suku cadang serta banyaknya retribusi serta Pungli membuat angkutan darat untuk penumpang kian terpuruk, belum agi kerugian yang diderita pengusaha disebabkan kerusakan kendaraan akibatnya buruknya sarana transportasi, terutama jalan.
Munas XIV Organda yang dipusatkan di Hotel Kartika Candra Jakarta tersebut, diikuti sedikitnya 700 peserta dari berbagai daerah mewakili provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia 21 hingga 23 Februari 2010.(M037/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010