Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Pajak M.Tjiptardjo mengatakan, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp1.000 triliun akan tercapai pada 2013.

"Penerimaan sebesar itu dengan asumsi pertumbuhan penerimaan Ditjen Pajak sebesar 19,7 persen per tahun," ujarnya dalam talkshow membedah APBN 2010 di Gedung Kementerian Keuangan, Senin.

Ia juga memaparkan asumsi-asumsi makro ekonomi untuk proyeksi target tersebut, yaitu rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam empat tahun yakni 2010-2013 adalah sebesar 6,4 persen kemudian rata-rata inflasi sebesar 5,3 persen.

Ia menambahkan, persyaratan tersebut dengan rata-rata pertumbuhan penerimaan Ditjen Pajak dalam empat tahun sebesar 12 persen dan rata-rata extra effort yang harus dilakukan dalam empat tahun adalah sebesar 7,7 persen.

Ditjen Pajak juga menargetkan penerimaan pada 2010 sebesar Rp611,22 triliun, pada 2011 sebesar Rp724,63 triliun, 2012 sebesar Rp871,93 triliun dan pada 2013, penerimaan pajak ditargetkan mencapai Rp1.058,23 triliun.

Menurut Tjiptardjo, dengan adanya asumsi kenaikan penerimaan pajak, tax ratio (rasio penerimaan pajak terhadap PDB) juga direncanakan akan naik sebesar 15 persen.

"Tax ratio saat ini dibilang rendah dan harus naik 15 persen," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini, tax ratio masih sebesar 12,1 persen namun, pada 2013 dengan penerimaan pajak lebih dari Rp1.000 triliun, tax ratio diperkirakan baru mencapai 12,5 persen maka dia menilai target tax ratio 15 persen masih terlalu tinggi.

Tjiptardjo juga mengungkapkan untuk bisa mencapai target penerimaan Rp1.000 triliun pada 2013, Ditjen Pajak sudah menyusun empat strategi pencapaian penerimaan .

Strategi itu antara lain melanjutkan reformasi birokrasi di Ditjen Pajak yang pada 2010 memasuki fase kedua, memberikan insentif pada kelompok usaha dan/atau sektor tertentu, melanjutkan program mapping, profil Wajib Pajak (WP) dan benchmarking serta melaksanakan penegakan hukum.
(S034/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010