Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore melemah, namun posisinya berada dibawah angka Rp9.300 per dolar, karena tekanan pasar agak berkurang, setelah pada sesi sebelum terpuruk di atas Rp9.300 per dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun lima poin menjadi Rp9.290-Rp9.300 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.285-Rp9.295.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa mengatakan, tekanan pasar terhadap rupiah berkurang, sehingga posisi mata uang Indonesia sedikit lebih baik dibawah angka Rp9.300 per dolar.

Hal ini menunjukkan permintaan dolar di pasar uang Indonesia berkurang, bahkan mereka mencoba berspekulasi untuk membeli rupiah, katanya.

Upaya untuk membeli rupiah, menurut dia menjelang penutupan pasar yang hanya tersisa waktu 10 menit sehingga tidak dapat mengangkat rupiah menguat dan hanya melemah sekitar lima poin.

"Kami optimis rupiah akan dapat menguat pada hari berikutnya, karena pasar pulih dan sentimen positif cenderung mengarah kepada rupiah," ucapnya.

Faktor utama, lanjut dia yang membuat rupiah bangun adalah karena kekhawatiran pelaku terhadap masalah krisis utang Yunani makin berkurang.

Kesepakatan lembaga Uni Eropa membantu krisis utang Yunani akan membantu negara itu dapat mengurangi tekanan krisis tersebut, ucapnya.

Ia mengatakan, rupiah kemungkinan akan dapat mendekati angka Rp9.250 per dolar, apabila sentimen positif terus mendekatinya.

Meski demikian rupiah cukup stabil apabila tidak berada jauh dari kisaran Rp9.300 sampai Rp9.500 per dolar, ucapnya.(T.h-CS/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010