Ambon (ANTARA News) - Beredarnya isu akan adanya pemadaman listrik selama dua pekan sehubungan pemasangan mesin pembangkit listrik tenaga diesel baru, telah meresahkan warga Kota Ambon dan sekitarnya.

"Benar ya listrik mau padam dua pekan. Kebijakan PT. PLN (Persero) Maluku dan Maluku Utara ini tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat yang sudah beberapa bulan terakhir ini mengalami pemadaman secara bergilir sehingga menghambat berbagai kegiatan," kata salah satu warga, Vano Hehanussa, di Ambon, Jumat.

Dia prihatin sekiranya informasi tersebut benar karena selama pemadaman bergilir yang kenyataan tidak sesuai jadwal diumumkan PT. PLN bahwa hanya enam hingga delapan jam, tetapi sering hingga 12 jam, bahkan penah selama sehari.

"Terus terang mengganggu anak - anak yang sedang mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional (UN) bila hendak belajar di malam hari," ujar Vano.

Menurut dia, anak- anak sering tidak bisa mengerjakan tugas sekolah dengan memanfaatkan komputer di rumah sehingga harus mengeluarkan dana tambahan untuk ke warung internet (Warnet), tarifnya bervariasi Rp5.000 - Rp6.000 per jam.

"Kami mengharapkan adanya intervensi dari Pemprov Maluku agar PT.PLN segera bisa mengatasi pemadaman listrik karena kenyataan juga menghambat pengembangan ekonomi produktif keluarga maupun para perajin tradisional," kata Vano.

General Manager PT. PLN ( Persero) Maluku dan Maluku Utara, Nyoman Astawa, membantah isu akan dilakukan pemadaman listrik total selama dua pekan.

"Itu provokatif karena tidak benar dilakukan pemadaman total selama dua pekan bila memasang mesin baru berkapasitas 10 Mega Watt (MW) yang dijadwalkan tiba di Ambon, akhir Februari 2010," ujarnya.

Astawa menjamin saat pemasangan mesin baru di PLTD Poka, Kecamatan Teluk Ambon listrik hanya padam di kawasan setempat untuk tenggat waktu beberapa jam.

"Kami usahakan dengan pemasangan mesin 10 MW, maka listrik menyala selama empat hari, selanjutnya padam satu hari selama tenggat waktu beberapa jam untuk perbaikan mesin PLTD di Poka maupun Hatiwe Kecil, Kecamatan Sirimau," katanya.

PT.PLN sedang mengusahakan perbaikan unit 4 PLTD di Hatiwe Kecil berkapasitas 2 - 3 MW dengan dijadwalkan pada Maret 2010 bisa dioperasikan.

Sedangkan unit 5 PLTD di Poka berkapitas 5 MW dijadwalkan rampung perbaikannya pada April 2010.

"Jadi masyarakat perlu memahami kebijakan ditempuh PT.PLN yang tetap berusaha agar pemadaman listrik bisa tertangani mengingat beban puncak saat ini 35 MW, sedangkan kapasitas daya hanya 19 MW," ujar Nyoman Astawa.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010