Washington (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, pada Jumat mengungkapkan keraguan mengenai kemungkinan serangan nuklir Iran terhadap negaranya.

"Saya tidak berpikir bahwa Iran, bahkan jika mereka memiliki bom, akan menjatuhkan bom itu di wilayah tetangganya," katanya dalam forum yang disponsori Lembaga Kebijakan Timur Dekat, Washington.

"Mereka memahami sepenuhnya apa yang boleh dilakukan. Mereka memang radikal, namun tidak sepenuhnya gila," kata Barak, yang berada di Washington untuk menyeru Amerika Serikat memberikan sanksi keras kepada Iran.

Iran memiliki proses pembuatan keputusan yang canggih dan memahami kenyataan, katanya menambahkan.

Namun, pemimpin pertahanan negara Yahudi itu tidak menunjukkan secara khusus bagaimana negaranya akan bereaksi terhadap kemungkinan serangan nuklir Iran.

Dia menyatakan perlunya `sanksi penting dan efektif dalam waktu terbatas,` dan menambahkan, bahwa Israel akan `ragu-ragu dan berpikir sepenuhnya dalam sikap konstruktif mengenai apa yang akan terjadi, bertentangan dengan harapan dan kehendak kami.`

Di Washington, Barak bertemu dengan para pejabat tinggi AS untuk mengkoordinasikan sikap mengenai persoalan nuklir Iran.

Dia mengadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden Joseph Biden, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Menteri Pertahanan Robert Gates, dan Kepala Staf Gabungan Mike Mullen.

Baik Israel maupun AS meyakini bahwa Teheran mungkin mendapatkan bahan bakar uranium yang diperlukan untuk persenjataan nuklir dengan proses sama pemurnian uranium. Namun Iran menegaskan bahwa program nuklirnya itu untuk kepentingan damai.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010