"Semua selamat, ada 104 orang WNI," kata Teguh ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Menurutnya, sebagian besar WNI yang berada di Chile tinggal di ibukota Chile, Santiago, sehingga selamat dari bencana gempa yang menghantam kota Conception, Chile selatan-tengah, dengan kedalaman episentrum 35 kilometer.
"Sampai hari ini sudah dipastikan semua WNI aman," katanya seraya menambahkan bahwa perwakilan RI di Chile telah beroperasi seperti biasa.
Sementara itu, jumlah korban gempa yang menghantam Chile, Sabtu (27/2), sudah mencapai sedikitnya 214 orang. Data terbaru tentang jumlah korban gempa dahsyat yang mendorong sejumlah negara di Pasifik mengeluarkan peringatan tsunami itu disampaikan Kementerian Dalam Negeri Chile.
Sementara itu, jaringan pemberitaan "Australian Broadcasting Corporation" (ABC) melaporkan hampir seluruh negara di Pasifik, termasuk Australia, sudah mengeluarkan peringatan ancaman tsunami.
Getaran gempa yang terjadi sekitar 03.34 waktu setempat atau 13.34 WIB itu tidak hanya dirasakan Tonga dan Samoa tetapi juga Selandia Baru, bahkan wilayah Hawaii (Amerika Serikat), Rusia dan Jepang juga dalam kondisi waspada.
Gelombang setinggi empat meter telah mencapai pantai Kepulauan Marquesas, Polinesia Prancis, namun tidak ada laporan korban jiwa akibat tsunami itu.
Gelombang setinggi dua meter juga menghantam pulau-pulau dekat pusat gempa di utara kota Conception namun kekuatannya diperkirakan melemah saat bergerak ke perairan Pasifik.
Gempa di Chile itu merusak sejumlah bangunan di ibukota Santiago dan memutus aliran telepon dan listrik di beberapa bagian negara itu. Seorang warga Chile bahkan menggambarkan gempa bumi berkekuatan 8,8 pada Skala Richter itu seperti "kiamat". (*)
G003/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010