Menurut informasi yang dihimpun, longsor berasal dari tebing yang membentang di sepanjang jalan utama itu, sudah sering terjadi, terutama pada saat turun hujan, termasuk longsor yang terjadi pukul 13.00 WIB itu.
Sebelumnya hujan turun deras dan tiba-tiba tanah dari atas tebing di ruas jalan longsor hingga menutupi badan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena saat longsor, arus kendaraan sedang sepi.
"Saat longsor terjadi arus kendaran yang melintas jarang bahkan kendaran yang melintas bisa dihitung dalam setiap jamnya," kata Asep (36), sopir jurusan Cianjur-Agrabinta.
Akibatnya, jalan macet total hampir 5 jam, sebelum akhirnya sejumlah petugas dan masyarakat sekitar dibantu alat berat berhasil menyingkirkan longsoran tanah dari badan jalan.
"Ruas jalan di kawasan ini rawan longsor karena sebagian jalan berada di bawah tebing yang berdiri di sepanjang ruas jalan Cianjur Selatan," tuturnya.
Dadang (40), warga sekitar, membenarkan hal itu, sepanjang ruas jalan dari Cianjur menuju selatan, tepatnya di Kecamatan Cibeber, kerap terjadi longsor, terutama jika terjadi hujan deras.
"Dapat dipastikan jika masuk musim penghujan dan curahnya cukup tinggi, jalan di wilayah ini pasti tertutup longsor dari tebing di sepanjang jalan," katanya. (*)
K-FKR/D009/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010