"Penambahan koleksi bahan obat-obatan tersebut melengkapi sekitar 50 jenis tanaman obat yang sudah ada di atas lahan seluas 2,5 hektare," kata Ketua "Bali-India Foundation" Dr Somvir di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, penghijauan dan penanaman pohon ayuwwedha itu sekaligus membangun desa dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal untuk merintis pariwisata spiritual.
"Penanaman yang dilakukan pada hari Minggu (7/3) itu rencananya dihadiri Ketua PHRI Bali Dr Tjokorda Oka Sukawati Artha Ardhana yang juga Bupati Gianyar," ujar Somvir.
Pohon yang terdiri atas 50 jenis tanaman obat yang telah dikembangkan, termasuk yang secara khusus didatangkan dari India.
Penambahan koleksi tanaman obat-obatan terus dilakukan dengan mendatangkannya dari sejumlah daerah di Indomesia maupun yang sudah ada di Bali.
Proyek percontohan yang dirintis Bali-India Foundation itu diharapkan bisa ditiru masyarakat dalam skala rumah tangga.
Dr Somvir menjelaskan, pengembangan tanaman obat-obatan untuk meyembuhkan berbagai penyakit secara tradisional itu erat kaitannya dengan kegiatan yoga, yakni pemusatan pikiran dan olah pernapasan untuk kesehatan dan kedamaian.
"Jika tumbuhan obat-obatan itu sudah besar akan diolah menjadi obat, dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkannya secara mudah," ujar Dr Somvir. (I006/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010