Tiga puluh jam berlalu setelah gempa dengan kekuatan 8,8 pada skala Richter mengguncang Concepcion, kota terbesar kedua di Chile, warga setempat memilih hukum rimba dalam mencari makanan dan kebutuhan pokok lain.

Mereka melewati 30 jam terakhir tanpa listrik, air dan makanan.

Pusat kota Concepsion, kota dengan 670.000 warga yang terletak 115 kilometer dari pusat gempa akhir pekan lalu, benar-benar hancur akibat guncangan keras.

Sebagian warga berkumpul di lapangan, dan yang lain mendirikan tenda sementara di sebelah reruntuhan. Kebanyakan warga kelihatan tertekan sementara semua layanan masyarakat terhenti total dan tak ada bantuan yang terlihat.

Pada Minggu, mereka mendobrak beberapa pasar swalayan terbesar di kota tersebut.

Polisi berusaha menghentikan penjarahan itu dengan menggunakan gas air mata, tapi gagal mengendalikan keadaan.

"Kami siap membayar, tapi mereka menolak menjual apa pun kepada kami," kata beberapa orang kepada wartawan sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua.

"Ini terjadi karena keputus-asaan, karena kami tak memiliki makanan atau pun air," seorang perempuan yang berusia 30-an tahun berteriak dari satu pasar swalayan yang dijarah.

Dengan dua kotak susu, seorang perempuan mengatakan kepada staiun televisi lokal bahwa ia mencari makanan buat anak-anaknya. "Kami tak mempunyai apa pun, ini demi kebutuhan," katanya.

Walikota Concepsion Jacqueline Van Rysselberghe memohon pemerintah mengirim pasukan keamanan "guna memulihkan ketenangan". Ia mengatakan situasi kian "tak terkendali" akibat kurangnya pasokan dasar.

"Kami memerlukan personil Marinir dan militer di jalan, karena terjadi kekacauan. Sungguh mengerikan. Mereka merampok pasar swalayan, berkelahi seperti binatang untuk memperoleh makanan," kata Rysselberghe kepada stasiun radio setempat, Radio Cooperativa.

Walikoter tersebut mengatakan kotanya sangat menantikan bantuan dari dunia luar.

"Jika kebutuhan dasar rakyat tak dapat dipenuhi ... kami akan menghadapi tantangan berat keamanan," kata Rysselberghe.

Larangan orang keluar rumah diberlakukan di Concepcion pada Minggu, dan tentara telah dikerahkan ke berbagai daerah di seluruh Concepcion untuk memulihkan ketenangan.

Presiden Chile Michelle Bachelet berjanji akan membagikan makanan dan bahan kebutuhan lain buat masyarakat.

Para pejabat dari pusat keadaan darurat mengatakan operasi bantuan telah dimulai dan sebagian barang bantuan telah dikirim ke wilayah yang dilanda tsunami.

Akibat berlanjutnya gempa susulan dan tak-adanya upaya pertolongan, sebagian wilayah di Chile selatan telah terperosok ke dalam kekacauan. Lebih dari 200 tahanan melarikan diri dari penjara yang berada sekitar 350 kilometer di sebelah selatan ibukota negeri itu.

Di daerah lain yang menjadi korban --Maule, Bio Bio dan Araucania, layanan dasar juga telah lumpuh sejak gempa mengguncang, dan melemparkan masyarakat ke dalam penderitaan. Mereka menyeru pemerintah agar memulihkan layanan sesegera mungkin.

Untuk mempertahankan kenangan, Presiden Bachelet, Minggu, mengumumkan kondisi darurat selama 30 hari di Maule dan Bio Bio.

Presiden Chile tersebut mengatakan korban jiwa dapat mencapai 708 dan tampaknya akan bertambah sementara upaya pertolongan masih berlangsung.

Pada suatu taklimat, presiden itu mengatakan negeri tersebut menghadapi bencana dengan besar yang tak terbayangkan dan akan memerlukan upaya sangat besar untuk pulih.

Bachelet mengatakan jumlah korban jiwa paling banyak, 541, berada di wilayah Maule, 64 di Bio Bio dan sebanyak 103 kematian lagi terdaftar di beberapa daerah lain yang menjadi korban.(C003/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010