Makassar (ANTARA News) - Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana mengerahkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) personel Brimob untuk meredam bentrokan antara warga dan aktivis mahasiswa Universitas Negeri Makassar di Jalan Sultan Alauddin.

"Kami khawatir aksi saling lempar mahasiswa dan masyarakat semakin besar karena itu saya mengerahkan personel Brimob dan Dalmas untuk mengamankannya," kata Irjen Pol Adang Rochjana di Makassar, Kamis.

Kapolda mengerahkan personel Brimod dari kompi A Sultan Alauddin dan kompi B dari KS Tubun setelah aksi penyerangan mahasiswa ke pos polisi AP Pettarani dan Polsek Ujung Pandang.

Mereka diterjungkan karena mempunyai peralatan yang memadai untuk mengendalikan massa seperti kendaraan taktis (Rantis) dan water canon yang dilengkapi dengan gas air mata.

Berdasarkan pantauan, penyiagaan anggota Brimob dilakukan dibeberapa titik aksi unjuk rasa seperti jalan layang (fly over), Jalan Urip Sumoharjo, Perintis Kemerdekaan dan AP Pettarani.

Kemarahan para mahasiswa ini terkait aksi penyerangan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Polda ke sekretariat HMI Cabang Makassar Jalan Botolempangan pada Rabu (3/3) malam.

Akibat penyerangan itu lima pengurus HMI terluka di bagian tangan. Kelima pengurus HMI Cabang Makassar yang terluka adalah Amal Sakti (25), Azhary Setiawan (35), Kadin Balido (30), Edi Sofyan (24) dan Syahrul (23).

Luka terparah dialami Azhary Setiawan pada bagian tangan sebelah kanan. Mahasiswa Universitas 45 ini terluka setelah dihantam besi oleh pelaku penyerangan.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010