Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi masih stabil, karena pelaku pasar masih menahan diri untuk masuk pasar.

Mereka khawatir dan menunggu apa ada kelanjutan, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Kamis malam memberikan tanggapan mengenai keputusan sidang Paripurna DPR Rabu malam.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp9.260-Rp9.270 per dolar sama seperti hari sebelumnya.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Jumat mengatakan, pelaku pasar belum berani masuk pasar, sehingga kegiatan pasar masih lesu, meski transaksi jual beli valas masih tetap berjalan.

"Pasar masih menunggu kelanjutan dari keputusan sidang DPR mengenai dana talangan Bank Century bermasalah," katanya.

Rupiah, menurut dia, prospeknya masih positif yang didukung pula oleh membaiknya saham-saham AS setelah klaim pengangguran AS berkurang.

Namun rupiah cenderung agak sulit untuk bergerak naik, karena aktifitas pasar masih lesu, ujarnya.

Meski demikian, lanjut Kostaman Thayib, posisi rupiah yang hampir mendekati angka Rp9.250 per dolar dinilai cukup baik yang jauh berada di bawah target yang ditetapkan pemerintah pada Rp9.300 sampai Rp9.500 per dolar.

"Kami optimis rupiah pada sore nanti akan dapat mencapai angka Rp9.250 per dolar atau mengalami kenaikan karena sentimen positif masih menyelimutinya," ucapnya.

Menurut dia, membaiknya rupiah itu menunjukkan indikator ekonomi makro Indonesia cukup bagus, apalagi laju inflasi Februari 2010 lebih baik ketimbang bulan lalu.

Selain itu peluang pasar di dalam negeri masih bagus ketimbang pasar Asia lainnnya, setelah Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunganya.

Apabila BI menurunkan bunga acuan (BI Rate), kemungkinan besar rupiah akan tertekan, karena pelaku pasar akan melepas rupiah dan membeli dolar, tuturnya.

Indonesia sampai saat ini dinilai merupakan pasar potensial yang perlu digarap oleh jauh, tambahnya.
(CS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010