Jakarta, 5/3 (ANTARA) - 4 Maret 2010, Menteri-Menteri dan Ketua Delegasi sebelas negara pemilik hutan hujan tropis (Forest Eleven/F-11) telah mengadakan Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) F-11 bertempat di Nusa Dua, Bali. Pertemuan tersebut dilaksanakan di sela-sela penyelenggaran Sidang Khusus Governing Council UNEP/Forum Menteri-Menteri Lingkungan Hidup seluruh dunia. Terdapat tiga agenda penting dalam pertemuan tersebut yaitu (1) peluncuran website F-11 yaitu www.forest-eleven.or.id, (2) pengelolaan hutan berkelanjutan, dan (3) penambahan anggota baru F-11.

     Hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, dan perwakilan dari anggota F-11 yaitu Menteri kehutanan, Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Republik Demokratik Kongo, Edundo Bononge, Menteri Lingkungan dan Konservasi Papua New Guinea, Benny Allen, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Brazil, Fernando Lirio, dan Deputi Menteri Kehutanan Malaysia, Aziah Muhammad, Wakil Menteri Lingkungan dan Pembangunan Kawasan Kolombia, Claudia P Mora Pineda, Penasehat Teknis Menteri Lingkungan Kamerun, Prudence Galega, Wakil Menteri Manajemen Lingkungan Peru, Ana Maria Gonzalez del Valle Begazo, Deputi Menteri Lingkungan Gabon, Hubert Binga, Wakil Tetap Kosta Rika di Jenewa, Christian Guillermet.

     Pembentukan situs bersama bertujuan sebagai wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berinteraksi dan memahami langkah-langkah atau kegiatan yang dilakukan oleh negara-negara F-11 dalam masalah-masalah terkait kehutanan dan pengelolaan hutan, termasuk masalah perlindungan hutan, restorasi hutan, aforestasi dan reforestasi, serta upaya-upaya mencegah degradasi hutan dan mengembalikan kawasan hutan yang hilang. Diharapkan dengan terbentuknya website bersama tersebut, semua pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait secara berkala mengakses situs tersebut.

     Pada pertemuan tersebut, disepakati program kerja dan rencana stratejik F-11 yang berfungsi sebagai mekanisme bagi implementasi proyek-proyek F-11 yang akan dilaksanakan dalam tahun 2010-2011. Di antara beberapa proyek yang akan dilaksanakan adalah penginderaan jauh untuk memantau deforestasi dan degradasi hutan, serta proyek peningkatan peran pengelolaan hutan berbasis masyarakat (social forestry) dalam mendukung ketahanan iklim (climate resilience) melalui adaptasi dan mitigasi. Proyek-proyek tersebut mencerminkan komitmen kuat negara-negara F-11 untuk secara bersama melakukan kegiatan dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan. Pada saat yang sama, para Menteri dan Ketua-Ketua Delegasi F-11 mempunyai pemahaman yang sama tentang pentingnya mengembangkan kerjasama dengan pihak ketiga melalui triangular cooperation guna mendukung implementasi program-program kerjasama F-11.

     Selain menyepakati proyek bersama, pada pertemuan tersebut juga didiskusikan berbagai topik yang terkait dengan masalah kehutanan, termasuk masalah keanekaragaman hayati, perubahan iklim dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan (sustainable forest management). Diskusi juga menyinggung beberapa isu yang memiliki keterkaitan dengan topik-topik yang dibahas dalam Sidang Khusus Governing Council UNEP/Forum Menteri-Menteri Lingkungan Hidup. Mereka juga mencatat pentingnya menempatkan isu pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (reducing emission from deforestation and forest degradation/REDD) dan kebutuhan untuk meningkatkan penurunan emisi gas rumah kaca. Para Menteri dan Ketua-Ketua Delegasi F-11 Ministers menekankan bahwa kesepakatan untuk mengenai insentif bagi aksi di bidang REDD melalui pembentukan suatu mekanisme termasuk REDD-plus harus segera direalisasikan dalam rangka memobilisasi sumber-sumber pendanaan dari negara-negara maju. Dalam hal ini, juga pentingnya dipastikan adanya pengembangan dan alih teknologi serta peningkatan kapasitas untuk membantu negara-negara berkembang.

     Para Menteri dan Ketua-Ketua Delegasi F-11 menegaskan komitmen mereka untuk memastikan bahwa hutan tropis, yang merupakan sumber kehidupan dan wadah pelestarian warisan budaya umat manusia serta sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, merupakan sumber bagi mempertahankan kelangsungan generasi sekarang dan yang akan datang.

     Terkait dengan penambahan anggota baru F-11, para Menteri dan Ketua-Ketua Delegasi F-11 menyambut baik bergabungnya Guatemala, Guyana dan Suriname menjadi anggota F-11.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Kementerian Kehutanan




Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010