Bengkulu (ANTARA News) - Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Ruslan Reza menginstruksikan para Kapolres untuk menyelidiki kelangkaan BBM di Provinsi Bengkulu, terutama di Curup, Rejang Lebong, Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga terjadi antrian panjang kendaraan yang mengganggu jalur lalulintas umum.

"Kita sudah menurunkan tim intelijen ke lapangan untuk melidik dugaan kekurangan BBM tersebut, termasuk anggota di setiap Polres daerah itu," kata Ruslan di Bengkulu, Sabtu.

Padahal pasokan BBM dari Pertamina di daerah ini cukup lancar, termasuk di tiga kabupaten itu, sehingga sangat mengherankan jika terjadi antrian panjang kendaraan disetiap satuan pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tiga daerah itu yang adalah jalan nasional lintas tengah dari Kota Bengkulu-Lubuk Linggau Sumsel.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat tidak terjadi lagi antrian panjang di SPBU pada tiga kabupaten tersebut, sehingga poros jalan nasional di wilayah ini lancar seperti biasa," harapnya.

Mardi (32) sorang sopir travel jurusan Kota Bengkulu-Lubuk Linggau mengaku terganggu akibat antrian panjang itu, disamping harga BBM pada pedagang pengecer di wilayah Curup dan Kepahiang naik antara Rp6.000-Rp7.000 perliter dari sebelumnya Rp4.800 perliter.

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Bengkulu Azadin Harun menilai kelangkaan BBM terjadi karena koordinasi yang kurang baik antara semua instansi.

Sementara Kepala Wira Penjualan Pertamian Pulau Baai Bengkulu Dhamba mengonfirmasikan pasokan ke daerah itu cukup dan lancar. Kelangkaan BBM diduga ada permainan dengan pedagang pengecer.

"Hal tersebut sudah diatasi dan setiap pembeli yang menggunakan jerigen diwajibkan memiliki izin usaha. SPBU juga lebih memprioritaskan melayani pengisian kendaraan umum, katanya.

Z005/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010