Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyetorkan modal bersama untuk anak perusahaan dari kedua perusahaan itu yang bernama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ), dana itu selanjutnya akan digunakan untuk mengelola pembangunan kawasan berbasis transit atau Transit Oriented Development (TOD).

"PT ITJ merupakan anak perusahaan kolaborasi PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Transportasi Jakarta yang dibentuk untuk mengelola kawasan berorientasi transit dan peluang peningkatan intensitas (KLB) sebagai salah satu bentuk insentif dalam pembangunan Kawasan TOD melalui perencanaan yang dilakukan oleh pengelola Kawasan sepanjang koridor MRT Jakarta,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam keterangannya, Selasa.

Penyetoran modal usaha itu dilakukan dengan penandatanganan “Surat Pernyataan Penyetoran Modal PT Integrasi Transit Jakarta antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Transportasi Jakarta” yang masing-masing perusahaan diwakili Direktur Utamanya yaitu William Sabandar untuk MRT Jakarta dan TransJakarta diwakili oleh Sardjono Jhony Tjitrokusumo.

"Sahamnya dimiliki 90 persen oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) dan 10 persen oleh PT Transportasi Jakarta,” ujar William.

Baca juga: MRT Jakarta rencanakan pendapatan nontiket dominasi bisnisnya

Lebih lanjut dengan keberadaan PT ITJ diharapkan kawasan dan hunian yang berorientasi transit untuk mobilisasinya dapat segera terwujud di Ibu Kota sesuai dengan cita-cita DKI Jakarta menuju City 4.0.

“Nantinya PT ITJ ini yang akan melakukan validasi permohonan pelampauan KLB, analisis kelayakan, dan pemeriksaan uji tuntas terhadap permohonan pengajuan pelampauan KLB dari pengembang,” kata William.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi untuk PT ITJ:

1. Muhamad Kamaluddin sebagai Komisaris Perseroan
2. Agus Himawan sebagai Direktur Utama
3. Aidin Barlean sebagai Direktur Perseroan, dan
4. Mochammad Hasan sebagai Direktur Perseroan;

Untuk diketahui, MRT Jakarta pada akhir 2019 ditunjuk oleh Pemprov DKI Jakarta untuk membangun dan mengelola kawasan hunian berbasis transit atau TOD. Untuk tahap pertama lima Stasiun yang akan dikembangkan kawasan TOD-nya adalah Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Blok M, Stasiun Istora- Senayan, dan Stasiun Dukuh Atas.

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020