Padang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dijadwalkan mengunjungi dan melihat perkembangan laboratorium tanaman obat (arboretum) Bukit Barisan yang dikelola Universitas Andalas (Unand) dan diresmikan saat Megawati menjabat sebagai Wakil Presiden RI pada 2001.

Kunjungan ini dilaksanakan di sela-sela kegiatan Megawati membuka dan menghadiri Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Sumatra Barat (Sumbar), kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumbar, Alexander Indra Lukman kepada ANTARA di Padang, Senin.

Arboretum merupakan kumpulan dari berbagai jenis tanaman, biasanya tanaman unggulan dari berbagai daerah atau tumbuhan endemik atau asli daerah.

Arboretum Unand ditanami tumbuhan obat dan endemik di Pulau Sumatra yang bernilai ekonomi tinggi.

Untuk mendukung laboratorium tersebut, Unand mendirikan Kebun Raya Unand seluas 160 hektar di dekat kampus perguruan tinggi tersebut di Limau Manis Padang.

Kebun raya ini terdiri dari tiga bagian, yakni hutan penelitian biologi, arboretum, dan kebun tumbuhan obat yang ditanami tumbuh-tumbuhan Pulau Sumatera bernilai ekonomi dan tumbuhan obat.

Laboratorium ini dibangun terkait kekhawatiran terhadap terancamnya tumbuhan obat Sumatera yang sering muncul di berbagai forum dan media massa.

Saat Megawati menjabat Wapres, kekhawatiran ini ditanggapi pemerintah pusat, setelah memanggil dan mendapat keterangan dari Prof Dr Dayar Arbain, gurubesar kimia bahan alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unand terkait kondisi penelitian tumbuhan obat Sumatera.

Pemerintah pusat kemudian membiayai pembuatan arboretum di Unand sebagai salah satu upaya penyelamatan dan pengembangan tumbuhan obat Sumatera.

Setelah itu dari hasil penelitian dikeluarkan rekomendasi perlu adanya tindak lanjut penelitian untuk mengantisipasi hilangnya berbagai jenis biota atau tumbuhan Sumatera.

Saat menjabat Presiden RI tahun 2003, Megawati mengajak Bank Mandiri memberikan bantuan untuk pembangunan Laboratorium Biota Sumatera di kampus Unand dengan dana Rp3,4 miliar.

Unand kemudian mendirikan kebun raya seluas 160 hektare di kampus itu untuk ditanami, mengidentifikasi dan mengoleksi semua tumbuhan obat yang berasal dari Pulau Sumatera. (H014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010