Gresik (ANTARA News) - Puluhan rumah dan ratusan hektar sawah di lima desa di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Lamong.

Kapolsek Benjeng AKP Imam Safi`i, hari ini mengatakan, kelima desa adalah Desa Deliksumber, Sedapurklagen, Munggugiyanti, Kedungrukem, dan Lundo.

"Banjir terjadi sejak Senin (8/3) siang hingga petang dengan ketinggian air masih berkisar 30 cm, bahkan ada satu dusun yang terdiri atas 12 KK di Desa Sedapurklagen pun terendam," katanya.

Berdasar pantauanya, katanya, banjir terparah terjadi di Desa Sedapurklagen, bahkan ketinggian air di sekitar permukiman warga yang dekat dengan sungai itu mencapai 50 cm, namun belum ada upaya untuk mengungsikan warga.

"Warga masih bertahan di rumah mereka, bahkan mereka sudah menganggap biasa banjir tahunan itu," katanya.

Misalnya, Suliono (41), warga Desa Deliksumber, mengaku belum berencana untuk mengungsi meski rumahnya terendam banjir.

"Kami belum berencana mengungsi karena ketinggian air masih normal, kalau nanti ketinggian air terus meninggi saya dan kelurga baru mengungsi," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sedapurklagen, Subur Kuatno, mengatakan kerugian akibat banjir itu banyak dialami para petani, terutama sawah seluas 400 hektare di Desa Sedapurklagen yang terendam banjir.

Diprediksi ketinggian air terus meningkat hingga keesokan harinya bilamana banjir kiriman dari Kabupaten Mojokerto masih terjadi.

Kendati warga mengaku sudah terbiasa adanya banjir, namun mereka menyayangkan belum adanya upaya normalisasi Sungai Lamong oleh pihak terkait.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010