Paris (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Israel ingin membangun lagi satu instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir dan bekerja sama dengan negara-negara jiran Arab untuk membangun nuklir tujuan damai, kata Menteri Infrastruktur Israel, Uzi Landau, Selasa.

Israel telah "memiliki infrastruktur teknik, mengetahui dengan benar dan motivasi melakukan usaha ini," kata Landu dalam konferensi energi nuklir internasional di markas besar Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan di Paris.

"Kami berharap melakukan itu dalam kerja sama dengan para ilmuwan dan teknisi di empat negara Arab, jiran kami," kata Landau, dan menambahkan, Israel berkeinginan membangun energi nuklir "di kawasan ini" dan "untuk kawasan ini."

Saat ini Israel telah memiliki dua pembangkit nuklir, satu di sahara Negev dan satu lagi di Nahal Soreg, dekat ibu kota Tel Aviv, menurut laporan media massa Barat.

Israel merupakan satu-satunya negara Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir namun tidak diumumkan.

Iran, musuh bebuyutan Israel, telah berulang kali mengancam akan menyerang fasilitas-fasilitas nuklir Israel karena dianggap mengancam stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah.

Pimpinan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari sebelumnya mengatakan bahwa republik Islam itu memiliki kemampuan untuk menyerang pangkalan nuklir Israel.

"Kami telah mengatakan bahwa seluruh tanah Israel berada di bawah jangkauan misil-misil kami. Kami memiliki kemampuan itu dan tentu saja dapat membalas setiap serangan" oleh Israel.

Pernyataan ancaman itu disampaikan Jafari sebagai tanggapan atas kecaman Israel atas program nuklir Iran.

Hubungan antara dua seteru itu memburuk dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada Mei mengumumkan bahwa Iran telah sukses melakukan tembakan uji coba rudal jarak menengah, Sejil-2, yang menuai kecaman dari Israel dan Amerika Serikat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010