Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Setelah BUMN Sirim Bhd menjajaki pengembangan rumput laut dan nira, kini perusahaan swasta besar dari Malaysia, Bina Puri Holdings Bhd dan Dimara Holdings Sdn, Bhd menyatakan siap membantu pembangunan kota baru Bantaeng (the new Bantaeng city).

Pimpinan Bina Puri Holdings Bhd, Tan Sri Datuk Tee Hock Seng yang tiba di Bantaeng, Selasa, bersama Pimpinan kelompok usaha Dimara Sdn Bhd, K.C Ang dan lima orang pengusaha lainnya menyatakan tekad untuk membantu pembangunan di kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini.

"Sudah lama kami berencana mau ke sini, sejak Januari 2010, namun selalu terkendala kesibukan dan berbagai kegiatan yang tidak bisa ditunda. Akhirnya, pada kesempatan inilah kami datang," ujar Tan Sri Datuk Tee Hock Seng saat diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di rumah jabatan bupati.

Di Malaysia, Pimpinan Bina Puri Holdings Bhd itu juga merupakan senator dan kerabat dekat Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak. Sejumlah proyek raksasa di berbagai negara, termasuk di Abudabi, Bandara Bangkok Thailand dan pusat perkantoran Putra Jaya ditangani perusahaan tersebut.

"Kami senang bisa datang ke Bantaeng. Mudah-mudahan kami dapat membantu membangun daerah yang penuh potensi ini," urainya di hadapan pejabat lingkup Pemda Bantaeng diantaranya Wakil Bupati HA Asli Mustadjab, Plt Sekkab H Thamrin Husain, Asisten II H Zainuddin Tahir dan sejumlah Kadis, Ka Badan lingkup Pemda.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik keinginan pengusaha besar negeri jiran tersebut. "Bagi pengusaha sekelas Tan Sri Datuk Tee Hock Seng dan K.C Ang, untuk membangun Bantaeng tentu tak masalah karena kota ini merupakan kota terkecil di Sulsel."

Meski wilayahnya kecil, namun Bantaeng pernah menjadi afdeling yang membawahi Kabupaten Jeneponto, Bulukumba, Sinjai dan Selayar. Karena itu, kami berharap kehadiran pengusaha kawakan Malaysia ini bisa mengembalikan kejayaan Bantaeng yang pernah menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi di selatan Sulsel.

Bupati juga menggambarkan perkembangan wilayahnya dalam 1,5 tahun kepemimpinannya. Diantaranya revitalisasi pantai seluas lima hektare yang segera dibanguni hotel bintang tiga, rumah sakit dan sejumlah fasilitas bisnis lainnya.

Kabupaten berjuluk Butta Toa ini juga memiliki pelabuhan namun masih perlu disempurnahkan. Selain itu, sudah ada instalasi air bersih, cekdam pencegah banjir serta fasilitas pariwisata pantai Korong Batu.

Sedang pada dataran tinggi yang hanya berjarak 18 kilometer dari Kota Bantaeng, dikembangkan tanaman apel dan strawberry. Di kawasan tersebut juga kita bisa menikmati pemandangan indah serta empat kabupaten tetangga, ujar Bupati.

Khusus di dataran rendah, kini dikembangkan hortikultura untuk menjadikan Bantaeng sebagai kabupaten benih berbasis teknologi.

Pada kesempatan tersebut, Direktur RSUD Prof Anwar Makkatutu dr HM Syafruddin N mengungkapkan rencana pengembangan RS yang dibangun tahun 1921 tersebut. RS kelas C diharapkan meningkat menjadi kelas B dan dijadikan RS Trauma Center.

Ini penting sebab kasus trauma yang selama ini dirujuk ke Makassar selalu terlambat karena faktor jarak. RS ini sudah didesain berlantai lima dan menjadi satu-satunya RS yang memiliki pemandangan laut dan gunung. (RY/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010