New York,(ANTARA News) - Para pekerja hingga malam hari pada Sabtu berusaha mengangkat secara perlahan jet U.S Airways dari Sungai Hudson, yang pada Kamis melakukan pendaratan darurat secara mulus sehingga menyelamatkan semua 155 penumpangnya.

Upaya untuk mengangkat pesawat berbadan besar Airbus A-320 "berjalan dengan sangat lamban", kata Kitty Higgins dari National Transportation Safety Board pada suatu taklimat seperti dilaporkan Xinhua.

Upaya pengangkatan terhambat oleh lumpur salju yang mengelilingi badan pesawat dan bongkahan es besar pada hari saat temperatur mencapai minus 8 derajat Celsius.

Pesawat jet airbus itu, yang kini ditambatkan ke dermaga di Battery Park City di Lower Manhattan, akan ditarik, dientaskan dari sungai dan kemudian diletakkan di tongkang dan dibawa ke tempat yang tak disebutkan di New Jersey.

Pesawat tersebut dijadwalkan bertolak menuju Charlotte, North Carolina, tapi berpapasan dengan "burung besar yang berwarna coklat tua" tak lama setelah lepas landas dari LaGuardia Airport dan kedua mesinnya mati.

Awak pesawat memutuskan untuk mendarat di Sungai Hudson, dan bukan kembali ke LaGuardia atau Teterboro Airport, yang lebih kecil dan berdekatan, karena pesawat itu terbang "terlalu rendah, terlalu lambat" dan akan menghadapi konsekuensi "bencana" jika keadaan menjadi buruk.

Pendaratan darurat yang gemilang tersebut dan upaya pertolongan atas semua 150 penumpang, tiga awak penerbangan dan dua polit digambarkan sebagai "keajaiban di Hudson" oleh Gubernur Negara Bagian New York David Paterson.

Kapten Chelsey "Sully" Sullenberder telah dipuji sebagai seorang pahlawan dan menerima telefon ucapan selamat dari Presiden AS George W. Bush dan Presiden terpilih Barack Obama.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009