Canberra (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di empat bidang utama, yaitu politik, ekonomi, kesejahteraan rakyat dan lingkungan hidup.

Demikian pernyataan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Australia Kevin Rudd dalam jumpa pers usai pertemuan bilateral kedua pemerintahan di Gedung Parlemen Australia di Canberra, Rabu.

"Dalam kunjungan kali ini kami sepakat untuk bekerja sama di empat bidang, yaitu politik hukum dan keamanan antara lain penegakan hukum, perang terhadap teroris, kerja sama militer dan memerangi kejahatan transnasional seperti penyelundupan manusia," kata Presiden.

Kerja sama lain yang akan ditingkatkan, lanjut Presiden adalah di bidang ekonomi seperti penguatan kerja sama bidang investasi, perdagangan, pangan, pertaniandan energi.

Bidang kerja sama lain adalah mengenai kesejahteraan rakyat, seperti yang telah didiskusikan seperti soal pendidikan, kesehatan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga.

"Ini penting untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat kedua negara," kata Presiden.

Sementara agenda lain adalah kerja sama di bidang lingkungan hidup, yaitu pengelolaan hutan, dan penanganan bencana alam yang sebelumnya sudah disepakati.

Presiden juga menjelaskan bahwa kunjungannya bersama enam gubernur provinsi di Indonesia Timur adalah dengan tujuan agar kerja sama Australia dengan enam daerah itu bisa berjalan lebih konkrit dan baik.

"Hubungan kemitraan yang sudah benar-benar baik ini tidak boleh berhenti di sini dan harus ditingkatkan lebih baik lag. Harus dicari peluang-peluang baru untuk mengelola isu-isu yang dihadapi kedua negara," katanya.

Sementara PM Rudd mengatakan, sebagai tetangga dekat, hubungan Indonesia dan Australia sudah berjalan baik di berbagai bidang dan harus terus dikembangkan untuk kemajuan kesejahteraan masyarakat kedua negara.

PM Rudd juga memuji kepemimpinan Presiden Yudhoyono yang berhasil memajukan demokrasi di Indonesia hidup berdampingan dengan rukun dengan kehidupan beragama terutama umat muslim.

Rudd juga menilai Presiden Yudhoyono telah tampil dengan baik memimpin penanganan kasus bom dan bencana alam di Indonesia.

Sebelumnya, usai pertemuan bilateral ditandangani dua nota kesepahaman di bidang peraturan konsuler dan pendampingan untuk warga Indonesia yang ditahan di Australia dan di bidang pendidikan dan pelatihan.

Penandatanganan kedua kesepahaman itu dilakukan Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Australia Stephen Smith disaksikan oleh Presiden Yudhoyono dan PM Rudd.
(D012/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010