Hamburg (ANTARA) - Sebuah pabrik pemotongan hewan dan pengemasan daging di Soegel, Jerman bagian utara, telah diminta untuk menutup fasilitasnya usai terdapat 112 dari 2.000 pekerja yang positif terpapar COVID-19.

Pabrik di area Weidemark yang dimiliki oleh grup perusahaan besar Toennies itu harus menghentikan penjagalan hewan mulai Jumat (9/10), lalu menyelesaikan pengemasan daging pada Minggu (11/10) dan tutup selama 22 hari, kata otoritas wilayah Emsland.

Toennies menyebut bahwa pihak perusahaan telah melakukan serangkaian langkah pencegahan munculnya kasus baru selama beberapa hari terakhir dalam sebuah kesepakatan dengan otoritas.

Baca juga: Jerman nyatakan daerah di 11 negara Eropa berisiko tinggi COVID-19
Baca juga: Jerman optimistis miliki vaksin COVID-19 beberapa bulan mendatang


Langkah-langkah yang telah dilakukan di pabrik Weidemark antara lain para pekerja diminta mengenakan masker FFP2 dan dites deteksi COVID-19 setiap hari. Toennies menyebut hal itu telah memberikan efek.

Perusahaan itu menganggap perintah penutupan pabrik sebagai hal yang "tidak sepadan", dan menyatakan akan mengambil langkah hukum.

Sebelumnya pada Juni, pabrik pengemasan daging milik Toennies di Rheda-Wiedenbrueck ditutup selama sebulan setelah 1.500 pekerja di dalamnya terpapar COVID-19.

Wabah COVID-19 yang menjangkiti sejumlah rumah penjagalan hewan di Jerman memaksa pengelola pabrik industri pengemasan daging itu untuk meninjau kembali sistem kerja mereka di tengah perhatian global terhadap risiko penularan virus melalui udara.

Di sisi lain, sektor pengemasan daging di Jerman mendapat kritik pada tahun ini karena mempekerjakan buruh migran subkontrak dari Eropa Timur, seiring dengan akomodasi yang kurang dan pengawasan yang buruk--yang dianggap mempercepat penyebaran virus.

Parlemen tengah memproses undang-undang yang akan mengharuskan perusahaan mempekerjakan buruh secara langsung dari industri penjagalan hewan, tidak lagi melalui sistem subkontrak.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jerman catat 1.430 infeksi baru corona dalam 24 jam
Baca juga: Merkel sebut Jerman akan perketat pembatasan COVID-19

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020