Tangerang (ANTARA News) - Polisi mengerahkan dua helikopter memantau rumah Fauzi di Jalan Setiabudi, Gang Asem Rt 003/05 No 15 B, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, sebelum pengrebekan berlangsung, Selasa (9/3).

"Sehari sebelum pengrebekan, dua helikopter mengudara dan berputar-berputar di dekat rumah Fauzi dan rumah warga lainnya, " kata Neneng (27) tetangga Fauzi di Tangerang, Rabu.

Menurut Neneng, biasanya pada jarang terdengar suara disekitar rumahnya apalagi ada apalagi sempat berputar-putar seperti yang diterlihat sehari sebelum pengrebekan.

Namun demikian, dia dan warga lainnya tidak mempersoalkan adanya pemantauan udara mengunakan dua helikopter di sekitar rumah penduduk.

Setelah itu, katanya, Selasa (9/3) siang pukul 13.00 WIB, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan pengrebekan di rumah Fauzi dengan melepaskan sejumlah tembakan.

"Dalam peristiwa itu terdengar tujuh kali tembakan dan petugas melepaskan gas air mata di rumah Fauzi,"ungkap Neneng.

Neneng mengatakan, sebelum pengrebekan tiga anak Fauzi yaitu M Hanif Fauzi (9), Rabila Ayif (7) dan Malida Halif (6) dan istri Fauzi terlebih dahulu diamankan Tim Densus 88 ke rumah tetangga.

Sedangkan ketiga anak Fauzi itu merupakan pelajar Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Setia Budi, Pamulang, Tangsel.

Sementara itu, Kepala Humas dan Sarana Prasarana SD Muhammadiyah Setia Budi, Muhammad Badrus mengatakan agar petugas memberikan kesempatan kepada anak Fauzi mengikuti ujin kenikan kelas.

"Kami mengimbau kepada pihak terkait agar memberikan kesempatan kepada tiga anak Fauzi mengikuti ujian," kata Badrus.

(U.A047/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010