"Sejak pertama kali kita membangun jalan tol pada 30 tahun lalu, panjangnya hanya 690 km atau 25 km per tahun," katanya.
Ia membandingkan dengan Malaysia yang baru membangun jalan tol sejak 1986, namun sudah mencapai 1.230 km atau laju 285 km per tahun.
Atau, China telah membangun 100.000 km dalam 20 tahun atau rata-rata 5.200 km per tahun.
Padahal, Mustafa mengatakan, keberadaan infrastruktur seperti jalan tol dan listrik penting dalam menghadapi persaingan global.
"Kalau infrastruktur terbatas maka biaya produksi menjadi meningkat," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah telah berkomitmen pada 2010 sebagai tahun pembenahan infrastruktur.
Pemerintah, lanjutnya, bertekad menyelesaikan program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 20.000 MW dan ruas tol Trans-Jawa sepanjang 1.000 km.
Perayaan ulang tahun Adhi Karya yang jatuh pada 11 Maret dihadiri pula mantan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, pejabat eselon satu kementerian, dan sejumlah direksi perusahaan. (K007/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010