Sydney (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang para pengusaha Australia untuk berinvestasi dan menjalin bisnis dengan Indonesia yang menawarkan keuntungan besar karena potensi dan kondisinya yang semakin baik.

"Ada bidang investasi besar yang menunggu untuk anda dengan sebuah janji keuntungan yang luar biasa," kata Presiden dalam Forum Bisnis dengan 140 pengusaha Australia di Sydney, Australia, Kamis.

Presiden menjelaskan mengenai sumber daya energi dan mineral yang dimiliki Indonesia seperti cadangan gas alam yang terbesar di Asia Pasifik.

"Kami memiliki salah satu dari proyek batubara thermal terbesar untuk sumber daya. Dan kami sedang mengatasi kebutuhan yang mendesak untuk listrik dengan mempercepat pembangunan pembangkit 10.000 megawatt dan 10.000 megawatt berikutnya akan segera diluncurkan," katanya.

Presiden juga menawarkan proyek agribisnis, karena Indonesia adalah eksportir terbesar kakao di dunia dan kelapa sawit serta modal tanah vulkanis subur yang cocok untuk pertanian intensif.

"Australia sangat maju di bidang agribisnis dan makanan. Di Indonesia sendiri ,industri pengolahan makanan telah tumbuh rata-rata 15 persen per tahun dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Presiden juga menjelaskan mengenai populasi Indonesia yang saat ini mencapai 235 juta orang dan merupakan pasar yang sangat besar serta konsumen yang paling percaya diri di dunia.

Saat ini, menurut Presiden, perekonomian Indonesia di Asia keluar sebagai pemain terbaik ketiga, setelah China dan India, di tengah-tengah krisis global tahun lalu.

"Seluruh lembaga keuangan dunia bertaruh di Indonesia. Morgan Stanley meramalkan bahwa kita dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi tujuh persen pada 2011. The Fitch Rating Agency menaikkan rating Indonesia menjadi BB +, satu tingkat di bawah grade investasi, dengan pandangan positif," katanya.

Presiden juga mengatakan bahwa, Pemerintah memberikan perhatian penuh untuk membangun infrastruktur terutama infrastruktur maritim.

Pemerintah, lanjut Presiden, berinvestasi besar dalam hal ini, dan yakin investor swasta akan bermitra dengan kita dalam menyelesaikan usaha besar ini.

"Ini akan terjadi karena kita mendapatkan kepercayaan dari investor. Kami sedang membuat iklim investasi kami menggiurkan bagi mereka. Pendaftaran dan prosedur perizinan telah diubah. Peraturan, khususnya mengenai kontrak dan upah tenaga kerja sedang ditinjau. Kami telah memotong birokrasi dan mengurangi biaya administrasi di kantor Pajak dan Bea Cukai. Kami telah merasionalisasi peraturan yang tumpang tindih akibat desentralisasi," katanya.

Presiden berharap forum bisnis seperti ini akan menghubungkan inovator Australia dan Indonesia.

"Anda dapat melihat bahwa kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Anda juga dapat melihat bahwa peluang investasi adalah seluruh program ekonomi ini. Saya mengundang Anda untuk ikut berpartisipasi aktif dalam besar ini dan menguntungkan perusahaan," katanya.

Sebelum berbicara di Forum Bisnis ini, Presiden bertemu dengan lima pemimpin perusahaan Australia yaitu Ralph Noris CEO Commonwealth Bank of Australia, Terry Davis CEO Coca Cola Amatil, Davis Saxelby CEO Thiess, Paul Ramsay chairman Ramsay Health dan Chris Barnes Presiden AIBC.

Forum bisnis diikuti 140 pengusaha Australia dari berbagai sektor termasuk mantan PM Paul Keating.(D012/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010