Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Seorang penyerang bunuh diri yang tersandung dan rompi bomnya meledak sebelum waktunya di daerah pinggiran kota Peshawar, Pakistan, menewaskan tiga orang sipil, Kamis, kata polisi.

"Tiga orang tewas dan sembilan lain terluka. Semuanya warga sipil. Korban tewas terdiri dari seorang anak kecil dan dua pria," kata polisi Fazal Maula kepada AFP.

Pelaku bom bunuh diri itu berniat menyerang sebuah konvoi pasukan paramiliter Korps Perbatasan (FC) sekitar 10 kilometer di luar Peshawar pusat, kata polisi.

"Pelaku bom bunuh diri itu ingin menyerang konvoi FC... Ada pasar kecil di luar Peshawar. Ia memakai jaket bom bunuh diri, ia jatuh dan bom itu meledak sebelum waktunya. Ia tidak bisa menjangkau sasarannya," kata Maula.

"Empat orang tewas, termasuk penyerang bom bunuh diri itu. Kami masih menyelidiki," kata polisi Tauseef Haider, mengkonfirmasi jumlah kematian itu.

Lebih dari 3.000 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan sejak Juli 2007, dalam kekerasan yang dituduhkan pada muslim garis keras yang menentang aliansi pemerintah dengan AS.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010