Amman (ANTARA News) - Raja Abdullah II dari Jordania, Kamis, mengatakan berlanjutnya tindakan provokatif Israel membahayakan kesempatan untuk mewujudkan perdamaian dan mengancam meletusnya kembali babak baru kerusuhan di wilayah tersebut, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.

Penting bahwa Israel segera menghentikan tindakan sepihaknya yang mengancam peluang perdamaian, terutama pembangunan permukiman dan tindakan yang berusaha mengubah identitas Jerusalem, kata Raja Abdullah II selama pembicaraan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden, yang sedang berkunjung, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Pada pertemuan tersebut, Raja Jordania itu menyampaikan kembali pengutukan Israel untuk membangun rumah baru di permukiman di Jerusalem Timur, dan menekankan peran penting Amerika Serikat dalam mewujudkan perdamaian Timur Tengah.

Pemimpin Jordania mengatakan menyia-nyiakan kesempatan yang ada di dalam genggaman untuk mewujudkan perdamaian akan membuat wilayah itu melewati lingkaran baru konflik dan kerusuhan.

Pembicaraan antara kedua pihak juga mencakup cara mengatasi penghalang untuk memulai kembali pembicaraan perdamaian yang macet dengan Palestina.

Mereka juga mengakaji kunjungan Biden ke wilayah Palestina dan Israel, tempat ia bertemu dengan para pemimpin Palestina dan Israel guna memajukan proses perdamaian.(C003/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010