Bantul (ANTARA News) - Investor Belanda berencana membangun dermaga bertaraf internasional di Pantai Pandansimo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), senilai Rp3,6 triliun, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Sugeng Sudaruno di Bantul, Jumat.

Menurut dia, DKP Bantul akan mempelajari terlebih dahulu di titik mana dermaga bertaraf internasional akan dibangun karena sebenarnya pembangunan dermaga bertaraf internasional di pantai yang terlalu landai dan arus ombaknya besar itu kurang tepat.

"Jika pembangunan dermaga direalisasi, maka akan membutuhkan perawatan rutin dengan dana besar. Jika boleh mengajukan usul maka lokasi yang tepat adalah di muara Sungai Opak atau di Pantai Samas, karena di dua lokasi tersebut hanya membutuhkan pengerukan rutin, sehingga dana yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Namun semua itu tergantung investornya," katanya.

Investor asal Belanda berkeinginan membangun dermaga internasional di Pantai Pandansimo, karena memiliki ikatan historis dengan pantai ini. Kakek investor asal Belanda berasal dari daerah ini.

Perwakilan investor asal Belanda, Arif Takari Wibowo mengatakan, rencana pembangunan dermaga mendapat dukungan Bupati Bantul Idham Samawi. "Langkah awal akan dilakukan dengan membuat studi kelayakan selama empat bulan yang menelan dana sebesar Rp1,6 triliun," katanya.

Ia mengatakan, dermaga itu nantinya akan menjadi pelabuhan bertaraf internasional pertama di Provinsi DIY yang diharapkan mampu mengangkat perekonomian masyarakat DIY.

"Investor mau menanamkan dana untuk membangun dermaga internasional di Bantul, karena hanya faktor historis. Di mana kakek investor asal Belanda merupakan warga pesisir pantai yang terletak di kawasan Kelurahan Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul," katanya.

Arif mengatakan, pembangunan pelabuhan bertaraf internasional di Pantai Pandansimo akan dimulai pada 2010. "Pembangunan dilakukan bertahap yang dimulai pada tahun ini," katanya.
(V001/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010