Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) berbasis Islam berupaya mengatasi terorisme dengan cara mengambil hati mereka yang diduga atau bisa terpengaruh melakukan aksi teror.

Ketua Umum Pemuda Islam, Drs. H. Hasanuddin Sandi AS, yang mewakili 10 organisasi kepemudaan Islam, dalam pertemuan di Jakarta Pusat, Jumat, mengatakan salah satu tujuan mereka berkumpul adalah sebagai bentuk keprihatinan terhadap aksi terorisme yang belakangan ini diungkap oleh pihak kepolisian.

Hasanudin mengatakan, polisi mengambil tindakan yang benar dalam memberantas teroris dan patut mendapat penghargaan dari Pemerintah karena terorisme merupakan suatu tindakan yang bisa merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat Indonesia.

Untuk membantu pemberantas terorisme di masa mendatang, lanjutnya, organisasi kepemudaan Islam akan berperan serta memberantas kegiatan yang merugikan masyarakat tersebut, khususnya terhadap mereka yang diduga teroris dan telah menjadi daerah pantauan pihak kepolisian.

"Kami akan `menembak` teroris dengan hati. Caranya dengan memberikan pemahaman yang benar kepada pemuda dan remaja tentang makna sebenarnya dari Jihad, memberikan kepelatihan kerja berupa `workshp` dan kegiatan lain agar generasi muda kita tidak tergiur oleh janji yang tidak benar dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab," katanya.

Menurut keterangan yang diperoleh, organisasi yang hadir dalam pertemuan Organisasi Kepemudaan Islam tersebut yakni Ikatan Sarjana Al-Washiliyah-ISARAH), Pemuda Islam, Angkatan Muda Satuan Karya Ulama Indonesia/AMSI), Angkatan Muda Thareqat Islam-AMTI), Gerakan Pemuda Al-Washliyah-GPA), Ikatan Putera-Puteri Al-Washliyah-IPPA), Gerakan Pemuda Islam-GPI, Ikatan Putra-Putri Indonesia-IPPI, Komandan Nasional Brigade Masjid dan Gerakan Pemuda Ka'bah.(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010