Cianjur (ANTARA News) - Empat jenazah dari satu keluarga yang menjadi korban tanah longsor di Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, dimakamkan di Kampung Suka Dami, Desa Sukarame, Jumat.

Pemakaman Jujun (50), Acih (45), Pipit (25), dan Listi (6) hanya dihadiri oleh kerabat dekat yang juga mengantar hingga keliang lahat.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan cucu itu tewas meninggalkan Obih (27) menantu almarhum Jujun (50).

"Obih saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Cianjur. Dia tidak tahu mertua, anak, dan istrinya meninggal," kata Usep (39) kerabat korban.

Ia menuturkan, saat peristiwa terjadi Jujun, Acih, Pipit dan Listi, tengah berada di dalam rumah menonton televisi. Sedangkan Obih yang awalnya berada di ruangan keluar untuk merokok.

Saat gemuruh terdengar, Obih sempat berlari ke dalam rumah untuk menyelamatkan anak dan istrinya. Namun belum sempat masuk ke dalam rumah, tubuhnya terpental sejauh 6 meter.

"Saat itu saya melihat persis Obih terlempar keluar dari dalam rumah, selang longsor menghantam tempat tinggal mereka," kenangnya.

Obih yang terlempar keluar dari dalam rumah, sempat melihat tubuh istri, anak dan mertuanya, terkubur tanah longsor bercampur batu cadas dari tebing setinggi 70 meter yang ambruk.

"Obih yang sempat terjepit balok kayu dibagian kakinya, berhasil diangkat dan selamat. Namun ia terpaksa dirujuk ke RSUD Cianjur karena lukanya cukup parah," tandasnya.

Sementara itu, Obih yang berada di rumah sakit selang beberapa jam peristiwa memilukan itu terjadi, sempat menanyakan keberadaan anak dan istrinya.

Bahkan ia sempat tidak sadarkan diri, setiap kali bertanya perihal orang yang dikasihinya itu. "Saat ini korban terpaksa di rawat di Ruang Anggur karena lukanya cukup serius," kata tim medis RSUD Cianjur.

Sedangkan 3 korban tewas lainnya, Yanti (12), Adnan (7) dan Surfadli (40) yang berhasil ditemukan hingga sore menjelang masih berada di Puskesmas Sukanagara, menunggu pihak keluarga, sebelum di makamkan.

(K-FKR/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010