Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPD, Irman Gusman, mengatakan, pemerintah Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan memproyeksikan mampu menarik investasi asing hingga tujuh kali dari pada saat ini.

"Hal ini harus dibaca sebagai peluang bagi pemerintah daerah di Indonesia," kata Irman Gusman pada pertemuan Anggota DPD dengan gubernur se-Indonesia, duta besar negara sahabat, dan pimpinan media di Gedung DPD, Jakarta, Jumat malam.

Dikatakan Irman, kebijakan pemerintah ini harus diiringi dengan pembangunan infrastruktur, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dukungan sumber dana manusia berkualitas, jiwa kewirausahaan, dan strategi daya saing tepat perlu mendapat dukungan.

Strategi daya saing tersebut, kata dia, harus betul-betul memperhitungkan posisi berbagai wilayah di belahan dunia sebagai bentangan yang saling terkait, "node to node"

Irman mencontohkan, setiap wilayah harus memperhitungkan peluang kompetisi seperti wisata Bunaken di Sulawesi Utara dengan Sentosa Island di Singapura atau Langkawi di Malaysia.

Anggota DPD dari Provinsi Sumatera Barat ini juga mencontohkan, kompetisi antara wisata hutan Baturaden di Jawa Tengah atau Way kambas di Lampung dengan "node" Ma-esa Valley, Chiang Mai di Thailand atau "node canopy walk" di Tarakan Kalimantan Timur dengan "node" Alto Paraiso di Brazil.

"Sangat menarik bagi kita membayangkan hubungan antar-"node" tersebut," katanya.

Dengan mempertimbangkan proyeksi investasi khususnya di bidang pariwisata yang saling terkait tersebut, katanya, DPD mengundang para duta besar negara sahabat ke berbagai daerah di Indonesia.

Menurut dia, DPD juga berharap dapat terjalin kerja sama yang dijembatani para duta besar negara sahabat.

Irman mengatakan, forum bersama antara duta besar negara sahabat dengan gubernur se-Indonesia dengan anggota DPD pada malam ini bagi sebagian besar mungkin yang pertama kali.

Namun bagi sebagian duta besar yang telah bertugas sejak 2006, kata dia, pertemuan seperti ini sudah dilakukan DPD sebelumnya melalui agenda Indonesia Regional Investment Forum (IRIF) pada 2006 dan 2008 serta melalui agenda World Islamic Economic Forum (WIEF ke-5) pada 2009.

Hadir pada pertemuan malam ini sejumlah duta besar negara sahabat, gubernur se-Indonesia dan mewakilinya, pemimpin redakdi media atau yang mewakilinya, serta anggota DPD.

(T.R024/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010