Jakarta (ANTARA News) - Mengkonsumsi lebih banyak kalsium dapat membantu orang hidup lebih lama, demikian hasil satu studi baru yang dilakukan sejumlah peneliti Swedia.

Pada peneliti Swedia mendapati bahwa pria yang mengkonsumsi kebanyakan kalsium dari makanan 25 persen lebih mungkin meninggal setelah dasawarsa mendatang, dibandingkan dengan sebaya mereka yang mengkonsumsi paling sedikit kalsium dari makanan.

Tak seorang pun pria mengkonsumsi asupan yang mengandung kalsium.

Temuan itu sejalan dengan penelitian sebelumnya yang mengaitkan konsumsi lebih banyak kalsium dengan lebih rendahnya angka kematian pada laki-laki dan perempuan, kata para peneliti tersebut di dalam laporan di American Journal Epidemiologi, terbitan 19 Februari 2010.

Meskipun banyak peneliti telah mengkaji asupan kalsium dan magnesium dan risiko sakit jantung kronis, tak banyak yang diketahui mengenai hubungan antara konsumsi nutrient itu pada makanan dan kematian.

Untuk melakukan penyelidikan, Dr. Joanna Kaluza dari Karolinska Institutet di Stockholm dan rekannya meneliti lebih dari 23.000 pria Swedia yang berusia 45 sampai 79 tahun pada awal studi tersebut dan mengikuti perkembangan mereka selama 10 tahun berikutnya. Semua pria itu melaporkan makanan mereka pada awal studi.

Selama priode berikutnya, sebanyak 2.358 orang meninggal.

Orang yang paling banyak mengkonsumsi kalsium memiliki risiko 25 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyebab apa pun dan risiko 23 persen lebih rendah untuk meninggal akibat sakit jantung selama priode selanjutnya dibandingkan dengan pria yang kurang mengkonsumsi kalsium di dalam makanan mereka.

Konsumsi kalsium tidak secara mencolok mempengaruhi resiko mereka meninggal akibat kanker.

Pria yang menempati posisi tertinggi ketiga di dalam asupan kalsium mereka rata-rata mengkonsumsi hampir 2.000 miligram per hari, dibandingkan dengan sebanyak 1.000 miligram kalsium yang dikonsumsi oleh pria yang berada pada posisi paling rendah.

Konsumsi Makanan yang Direkomendasikan AS (RDA) bagi kalsium ialah 1.000 miligram bagi pria yang berusia 19 sampai 50 tahun dan 1.200 miligram bagi pria yang berusia 50 tahun ke atas.

"Asupan kalsium di atas yang disarankan setiap hari mungkin mengurangi semua penyebab kematian," kata Kaluza dan rekannya.

Kalsium dapat mempengaruhi resiko kematian dalam banyak cara, kata mereka, misalnya dengan mengurangi tekanan darah, kolesterol atau kadar gula darah.

Bagi pria di dalam studi tersebut, sumber utama kalsium pada makanan adalah susu dan produk susu serta produk sereal.

Bertolak belakang dengan kalsium, tak ada kaitan antara konsumsi magnesium dan seluruh kematian akibat kanker atau sakit jantung. Konsumsi peserta studi berkisar dari sebanyak 400 miligram per hari sampai sebanyak 525 miligram; RDA bagi magnesium ialah 420 miligram buat pria yang berusia 31 tahun ke atas.

Analisis itu, kata para peneliti tersebut, mungkin tak menemukan dampak magnesium karena semua pria di dalam studi itu tampaknya memperoleh cukup banyak mineral di dalam makanan mereka.

"Studi lebih lanjut diperlukan pada masyarakat lain dengan konsumsi magnesium yang lebih rendah pada makanan mereka untuk menangani masalah ini," kata mereka sebagaimana dilaporkan Reuters Health.

Penelitian lebih lanjut juga mesti dilakukan mengenai asupan kalsium dan magnesium dari air minum, tambah mereka, yang dapat menjadi sumber penting mineral itu.

(Uu.Rtr/C003/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010