Mataram (ANTARA News) - Divestasi tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) jatah tahun 2009 senilai 229.431.730 dolar AS atau sekitar dua triliun rupiah belum terealisasi karena terkendala sejumlah izin dari pemerintah.

"Ternyata masih tertunda pembayarannya yang semula dijadwalkan pekan pertama Maret 2010," kata Direktur Utama PT Daerah Maju Bersaing (DMB) Andy Hadianto, di Mataram, Sabtu, ketika menjelaskan perkembangan divestasi saham PT NNT.

PT DMB merupakan perusahaan konsorsium Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang dibentuk untuk menggandeng investor mitra PT Multicapital (anak usaha PT Bumi Resources Tbk) guna mengakuisisi sebagian saham PT NNT.

PT DMB dan Multicapital kemudian membentuk perusahaan patungan yakni PT Multi Daerah Bersaing (MDB) yang akan membayar sebagian saham divestasi PT NNT.

PT MDB sejauh ini sudah menguasai 17 persen saham PT NNT setelah melakukan pembayaran tujuh persen saham divestasi jatah tahun 2008 sebesar 246.806.500 dolar AS atau sekitar Rp2,5 triliun pada 11 Desember 2009.

Hadianto mengatakan pembayaran tujuh persen saham divestasi untuk jatah 2009 itu sudah harus terealisasi karena SPA 14 persen saham masing-masing jatah divestasi tahun 2008 dan 2009 sudah ditandangani kedua belah pihak.

MDB dan Newmont sudah menandatangani SPA (sales purchase agreement) 14 persen saham divestasi itu tanggal 23 November 2009 di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta.

Pihak yang menandatangani adalah Dirut PT MDB yang juga Dirut PT Multicapital D.A. Didik Cahyanto dan pejabat PT NNT.

Nilai 14 persen saham atau tujuh persen saham PT NNT jatah divestasi tahun 2008 dan tujuh persennya lagi untuk tahun 2009 itu ditetapkan manajemen PT NNT sebesar 493,64 juta dolar AS atau setara dengan lima triliun rupiah lebih.

Namun PT MDB membayar 14 persen saham divestasi PT NNT itu secara bertahap, yakni tujuh persen saham jatah divestasi tahun 2008 terlebih dalu.

Sementara tujuh persen saham divestasi jatah 2009 akan dibayar setelah pihak PT NNT menggelar RUPS yang sudah terlaksana 15 Januari lalu dan diikuti perwakilan manajemen PT MDB.

"Beberapa waktu lalu dikabarkan pembayaran tujuh persen saham Newmont jatah 2009 akan direalisasi pekan pertama Maret 2010, ternyata masih tertunda karena berbagai izin persetujuan dari kementerian terkait belum dipenuhi," ujarnya.

Hadianto berharap berbagai kendala divestasi tujuh persen saham Newmont jatah 2009 segera teratasi agar pembayarannya dapat segera dilakukan sesuai prosedur dan mekanisme yang disepakati kedua belah pihak.

(T.A058/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010