New Delhi (ANTARA News) - India akan uji tembak rudal Pertahanan Udara Canggih (AAD) di lepas pantai negara bagian Orissa, India timur, pada Ahad (14/3), kata sumber Kementerian Pertahanan, seperti dikutip Xinhua, Sabtu.

"Rudal yang berkemampuan menghancurkan rudal balistik musuh pada ketinggian rendah, akan diuji tembak dari Jarak Tes Terintegrasi di Wheeler Islanad, Chandipur, distrik Balasore," kata sumber itu.

"Rudal itu akan menghancurkan satu sasaran di ketinggian rendah di Teluk Bengal," katanya.

AAD adalah anti-rudal balistik tingkat tunggal berbahan bakar zat padat yang didesain untuk mencegah kedatangan rudal balistik musuh di atmosfer di ketinggian 30 kilometer.

Pada Desember 2007, AAD berhasil mencegah rudal Prithvi- II yang telah dimodifikasi, yang beraksi seperti kedatangan sebuah rudal balistik musuh. Tindakan pencegahan itu dilakukan di ketinggian 15 kilometer.

Pada Maret 2009, India sekali lagi berhasil uji coba rudal pertahanannya, di saat ketika sebuah "rudal musuh" dicegah di ketinggian 75 km.

Sebelumnya, Rabu lalu, India mengatakan akan melakukan uji coba rudal baru yang mampu membawa hulu ledak nuklir dengan jarak jelajah 5.000Km, tindakan yang dapat menambah rumit keamanan di wilayah Asia Selatan yang bergolak itu.

Peluru kendali itu akan dengan efektif membuat sebagian besar China dalam jarak tembak India, dan juga sasaran lebih potensial ke barat dan timur ketimbang persenjataannya yang ada.

India telah berhasil menguji coba rudal Agni-III, yang memiliki jarak jelajah 3.000Km.

Sedikit tambahan kemampuan militer India telah dilihat dengan kecurigaan oleh saingannya, Pakistan, dan biasanya mencetuskan upaya balasan yang setimpal oleh Islamabad.

Taklimat India itu dikeluarkan pada saat negara itu sedang berupaya untuk meningkatkan hubungan dengan Pakistan dan berusaha untuk memulai kembali pembicaraan menyusul serangan bom di Mumbai 2008, yang oleh India dituduh dilakukan oleh gerilyawan yang bermarkas di Pakistan.

Pekan lalu, para pejabat India dan Pakistan bertemu di New Delhi untuk menetapkan agenda pembicaraan bilateral tingkat tinggi yang India usulkan untuk diadakan pada akhir bulan ini.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010