Ternate (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), pada Minggu pukul 09:57 WIT, namun sejauh ini belum diperoleh laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ternate Ariyo Fauzi, ketika dihubungi di Ternate, Minggu, menjelaskan, pusat gempa tersebut berada di Selat Obi atau 132 KM Tenggara Labuha pada kedalaman 56 KM.

Gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami, karena terbukti satu jam pasca-terjadinya gempa tidak mempengaruhi kondisi permukaan air laut di wilayah itu. Secara teknis tsunami yang diakibatkan gempa akan terlihat sekitar 10 menit pasca-terjadinya gempa.

Fauzi mengaku, belum menerima laporan dari Labuha mengenai terjadinya kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di Labuha.

Malut sudah sering dilanda gempa berkekuatan di atas 6,0 SR, namun jarang sampai mengakibatkan korban jiwa atau kerusakan fisik. Malut merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan terjadinya gempa.

Sementara itu, Wakil Bupati Halsel, Rusli A. Wally ketika dihubungi juga mengaku, Pemkab Halsel belum menerima laporan adanya korban jiwa atau kerusakan fisik akibat gempa tersebut, namun pemkab masih terus melakukan pemantauan ke seluruh wilayah Halsel.

Gempa tersebut, dirasakan cukup kuat di Labuha, sehingga mengakibatkan warga setempat berhamburan keluar rumah, bahkan warga yang berada di daerah pantai sempat lari ke daerah ketinggian, karena khawatir menimbulkan tsunami.

Rusli mengatakan, pemkab dan berbagai pihak terkait di Labuha telah mensosialisasikan langkah-langkah yang harus dilakukan warga jika terjadi gempa sehingga warga di daerah ini belum ada yang menjadi korban akibat terjadinya gempa.

Gempa di Labuha tersebut tidak dirasakan oleh warga di Ternate. Warga di daerah ini mengetahui adanya gempa di Labuha setelah melihat berita pada salah satu stasiun televisi nasional.
(T.L002/F002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010