Manado (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Tahun sebelumnya terjadi tren peningkatan uang palsu setiap kali menjelang pilkada, untuk itu masyarakat perlu waspada," kata Pemimpin BI Manado, Ramlan Ginting, di Manado, Minggu.

Saat pilkada berlangsung, kata Ramlan, kegiatan ekonomi akan meningkat karena banyaknya kebutuhan untuk persiapan mengikuti pesta demokrasi tersebut.

"Belum lagi dengan politik uang yang sudah menjadi rahasia umum di mana sering dilakukan oleh para calon ketika meramaikan pesta demokrasi tersebut," kata Ramlan.

BI terus meningkatkan kewaspadaan dengan sosialisasi terus menerus kepada semua pihak mulai dari kasir swalayan hingga masyarakat umum.

"Sosialisasi dilakukan untuk mengenal lebih rinci tentang uang rupiah, dengan demikian ketika menerima uang dalam transaksi, mereka dapat membedakan apakah uang tersebut palsu atau tidak," kata Ramlan.

Masyarakat diminta teliti setiap kali menerima uang, dengan cara sederhana tiga D, yakni Dilihat, Diraba dan Diterawang.

"Cara sederhana ini cukup efektif menekan peredaran uang palsu sehingga jumlah yang dilaporkan makin turun dari tahun ke tahun," kata Ramlan.

Bila menemukan uang palsu, segera laporkan ke BI sehingga dapat dilakukan penindakan terhadap para oknum pengedar uang tersebut.

Ramlan mengakui peredaran uang palsu tidak mudah dicegah sebab melibatkan jaringan yang sangat rapi, untuk itu masyarakat diminta berperan menangkal dengan lebih teliti ketika menerima uang.
(T.G004N002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010